KASUS varian Omicron di Bali sudah terdeteksi. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.
Selain dari Bali, menurut Budi, penyebaran varian Omicron juga datang dari Medan dan Surabaya. Adapun mayoritas berada di Jakarta.
Dilansir JPNN, kasus yang berasal dari Bali, dibawa oleh dua pelancong asal Surabaya terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron setelah berlibur ke Bali selama beberapa hari.
Keduanya dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG), serta telah dievakuasi dan tengah menjalani isolasi di rumah sakit.
Dengan demikian, jumlah kasus per hari ini (3/1) mencapai 152 pasien, dan menempatkan Indonesia di posisi ke-40 negara di dunia. Terjadi tambahan 16 kasus dibandingkan Sabtu (1/1) yang dibawa seluruhnya oleh pelaku perjalanan luar negeri.
Budi mengatakan negara di Asia Tenggara dengan jumlah kasus Omicron yang melebihi Indonesia adalah Singapura 1.600 kasus dan Thailand 1.500 kasus.
Berdasarkan pengamatan pemerintah, kata Budi, kasus Omicron juga mengalami kenaikan di India, total sebanyak 1.700 kasus. Ia berpesan agar masyarakat tetap waspada.
“Indonesia relatif lebih rendah (kasus Omicron) kalau kita lihat dari populasinya dan juga luas geografisnya,” katanya.
Situasi itu tidak lepas dari kebijakan karantina bagi seluruh pelaku perjalanan internasional yang sudah cukup ketat.
“Kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam, tapi dari 152, kita tahu ada enam sudah merupakan transmisi lokal,” katanya.
Budi menambahkan meski secara klinis Omicron mampu menghindari antibodi vaksin, tapi tidak menyebabkan gejala yang berat.
“Berita baiknya untuk kasus Omicron secara klinis, walaupun perlindungan antibodinya yang berasal dari vaksin bisa dilalui, tapi perlindungan dari T sel masih bisa melindungi dengan cukup baik. Itu yang menjelaskan kenapa angka pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit lebih rendah,” katanya. (jpnn/zar)