Satker Tol Cisumdawu Buka Suara Soal Tudingan Penyebab Banjir Jatinangor, Ini Katanya

SUMEDANG – Satuan Kerja (Satker) Tol Cisumdawu buka suara terkait banyaknya keluhan warga terhadap dampak banjir akibat proyek Tol Cisumdawu.

Asisten Kepala Satker Tol Cisumdawu, Noor Fachri mengatakan, proyek Tol Cisumdawu yang menghubungkan Bandung dengan Bandara Kertajati tersebut secara teknis sudah sesuai perencanaan, termasuk tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

“Pekerjaan yang kita lakukan untuk drainase ini, sudah dilakukan sesuai dengan desain yang ada,” kata Fachri kepada Jabar Ekspres di tempat kerjanya, Jumat (31/12).

Menurutnya, dampak limpahan air kepada area pesawahan hingga pemukiman warga yang cukup besar itu salah satu faktornya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

“Salah satu faktor (curah) hujan tinggi. Jadi kita hanya istilahnya melimpaskan (air) saja dari saluran drainase yang kita punya,” ujar Fachri.

Sementara itu, dijelaskan Fachri, ketika dirinya melakukan pengecekan ke wilayah Desa Cileles dan Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang ditemukan sebuah embung yang beralih fungsi.

Diketahui, embung atau tendon air merupakan sebuah waduk dengan ukuran kecil dan biasanya berada di lahan pertanian. Adanya embung di satu daerah dibangun untuk tujuan menampung kelebihannya air hujan.

“Ada bekas embung yang beralih fungsi lahan. Ini yang sedang kita dalami untuk melakukan penanganan secara komperhensif,” imbuh Fachri.

“Melibatkan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Karena tanahnya bukan punya kami (di luar area proyek Tol Cisumdawu),” tambahnya.

Selain itu, upaya lain dalam mengatasi persoalan banjir akibat Tol Cisumdawu, Fachri menerangkan, pihaknya meminta pandangan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

“Kita minta pandangan dari BBWS. Di sini ada dua, BBWS Citarum dan BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Karena kita sesuai, membuang (air) ke sungai semua,” ucap Fachri.

Fachri menegaskan, ketika terjadi limpahan air yang menerjang warga, pihak pemerintah pasti turun dengan tujuan memecahkan permasalahan.

“Tanggal 25 (Desember) kami (Satker) gak libur. Bersama Pak Sekda (Sumedang) ke lapangan mengecek ke Cileles, Cilayung termasuk ke Cipacing atau Cileunyi Wetan,” ujar Fachri.

Dia menuturkan, dalam pengecekan daerah yang terkena limpahan air dari Tol Cisumdawu, pihaknya memberikan penanganan sementara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan