JAKARTA– Sebuah video viral memperlihatkan sekelompok warga di Lampung mendatangi sebuah gereja dan menghentikan proses ibadah natal yang sedang diselenggarakan gereja tersebut, di Tulang Bawang, Lampung.
Video tersebut viral dan jadi pencarian di media sosial. Video itu sempat diunggah oleh pegiat media sosial Permadi Arya di Instagramnya, @permadiaktivis2.
Dalam video terlihat sekelompok warga masuk ke dalam Gereja GPI Tulang Bawang yang sedang melakukan ibadah Natal. Terlihat juga aparat TNI dan Polri sedang berada di dalam gereja untuk mengamankan.
“Pak izin dulu pak, ini masih dibahas pak, bukan larang bapak, nanti dulu ya, matiin dulu (musik),” ujar seorang warga mendekati pendeta.
“Iya permisi pak kami mau beribadah,” ujar pendeta.
Tiba-tiba dari arah belakang seorang warga teriak meminta pihak Gereja GPI Tulang Bawang mematikan musik. Seorang wanita jemaat GPI Tulang Bawang ikut bicara.
“Ini ga bisa kaya gini Kami beribadah Natal. Ini Natal. Natal seluruh dunia. Seluruh dunia Merayakan Natal. Seharusnya kami bersukacita. Malu pak malu dilihat tetangga. Kami merayakan Natal tapi bapak mengganggu kami,” ujar wanita itu.
Menurut wanita ini, mereka merayakan Natal hanya sekali setahun. Mereka sudah dua tahun beribadah di tempat itu.
itu, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan masalah tersebut telah diselesaikan.
“Persoalan tersebut langsung dipertemukan baik dari jemaat, pendeta, termasuk juga warga sekitar dan disepakati karena sedang merayakan Natal diberikan kesempatan untuk merayakan atau menggunakan tempat tersebut sampai tanggal 26 Desember 2021,” kata Pandra saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021 ).
Meski begitu, Pandra mengakui, izin Gereja tersebut belum keluar, sehingga Gereja itu belum bisa dipakai untuk menggelar ibadah di hari-hari berikutnya. Terkecuali, bangunan hanya dijadikan sebagai rumah doa atau rumah ibadah keluarga.
Salah satu poin yang disepakati pihak Gereja dalam pertemuan kedua pihak, yakni menurunkan lambang salib pada bagian bangunan Gereja tersebut.
“Pendeta Sopan Sidabutar dengan membantu jemaat GPI secara sukarela menurunkan lambang salib pada bagian depan bangunan yang menjadi simbol bangunan gereja,” ucap Pandra.