JAKARTA – Banjir melanda tiga desa di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur yang sebelumnya telah dinyatakan bakal menjadi lokasi Ibu Kota baru Republik Indonesia (RI)
Hal ini diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan dan disertai adanya pasang air laut (ROB). Yang membuat air sungai yang seharusnya mengalir ke laut tertahan dan meluap ke permukiman warga.
Adapun yang terendam banjir adalah di tiga Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja dan Kelurahan Sepaku.
Merujuk pada laporan Pusdalops BNPB Minggu (19/12), banjir kali ini berdampak pada 101 kepala keluarga dan 101 rumah serta 1 musola terendam banjir.
Saat kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. PPU bersama TNI/Polri, Dinas PUPR, Dinas Sosial, PMI, Masyarakat dan OPD terkait langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pemantauan dan pendataan.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari lewat keterangan resminya menjelaskan, kejadian banjir tersebut berlangsung sekitar 1 hingga 2 jam.
Kemudian langsung surut mengikuti turunnya pasang surut air laut. Karakteristik bencana banjir di Kecamatan Sepaku ini adalah banjir yang tidak lama atau dengan kata lain banjir akan segera surut, tinggi muka air akan segera turun bersamaan dengan turunnya air laut.
Sementara itu BPBD Kab. PPU secara terus menerus menyebarkan informasi kebencanaan kepada masyarakat baik melalui jejaring media sosial maupun berkoordinasi dengan aparat daerah setempat.
“Untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan meskipun banjir kali ini sudah surut, mengingat adanya prakiraan pasang surut air laut dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan – Balikpapan pada periode tanggal 15 – 23 Desember 2021 diprakirakan ketinggian pasang maksimum antara 2,6 meter s.d 2.8 meter,” papar Abdul Muhari, Senin, 20 Desember 2021.
BNPB mengimbau kepada masyarakat, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan meningkatkan kesiapsiagaan.
Antara lain dengan memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih aman dari banjir. Kemudian jika banjir sudah terjadi agar mewaspadai adanya saluran air, lubang, dan tempat-tempat lain yang tertutup genangan banjir dan menghindari tersengat listrik dengan mematikan sumber listrik yang ada.