Energi Panas Bumi di Jabar Dinilai Berpotensi Kembangkan EBT

BANDUNG – Pengguna energi panas bumi kini bisa menjadi tulang punggung perihal Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, termasuk di Provinsi Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Eksternal Communication Team Star Energy Geothernal, Bagus Krisna Tandia, dalam diskusi Star Energi Bersama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jabar pada Senin (20/12).

Dalam diskusi tersebut, Bagus mengatakan saat ini kontribusi dari energi panas bumi, terutama di Jabar sudah mencapai 1,2 Giga Watt (GW) yang beroperasi, atau sekitar 50 persen dari yang ditargetkan.

Bagus megungkapkan di Jawa Barat sedang dihadapkan target EBT dengan total yakni 3 GW dengan dengan kurun waktu hingga tahun 2035.

“Kalau secara EBT (Energi Baru Terbarukan) total di Indonesia itu sekitar 5 sekian GW (Giga Watt), maka Jawa Barat sudah memaksimalkan potensi yang ada,” ucapnya.

Dia juga menyebut bahwa hal tersebut bisa membuat ke stabilan dalam memanfaatkan energi panas bumi dalam EBT.

“Dan itu membuat ke stabilan. Jadi menurut saya, kata kuncinya kestabilan pembangkitan sambil mengembangkan EBT lain,” katanya.

Bagus menjelaskan energi panas bumi bisa menjadi potensi EBT terbaik, karena teknologi sebagai pendukungnya mampu beroperasi selama 24 jam, tidak seperti teknologi EBT lain baik itu surya atau bayu.

“Energi panas bumi bisa menjadi tulang punggung, ya karena itu (teknologi pendukung mencapai 24 jam),” terangnya.

Walau secara bauran energi panas bumi hanya 5 koma sekian GW saja, akan tetapi, bagus menambahkan bahwa kestabilan tersebut akan menjadi dasar bagi Pemerintah untuk mengandalkan energi panas bumi.

“Harapannya 2035 itu energi panas bumi sudah maksimal,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jawa Barat, Bambang Rianto menambahkan pihaknya kini sedang berupaya untuk merealisasikan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) energi panas bumi, khususnya yang bersifat regional.

“Kita sedang mengupayakan semaksimal mungkin, tapi memang perizinan dan kewenangannya masih di pusat,” ujarnya.

“Jadi perizinan-perizinan yang sifatnya regional itu tentunya akan kita bantu dengan semaksimal mungkin,” tambahnya.

Terkait dengan adanya pengembangan tersebut, Bambang menuturkan bahwa Dinas ESDM Jabar sudah memberikan rekomendasi kepada Gubernur Ridwan Kamil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan