BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana akan melakukan pengetatan di sejumlah titik pintu masuk. Hal tersebut dilakukan setelah adanya varian baru Covid-19 jenis Omicron yang saat ini sudah masuk ke Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengetatan di beberapa titik ruas tol yang ada di Kota Bandung terutama untuk kendaraan dengan plat luar Bandung.
“Yang kita lakukan yaitu setiap akhir minggu ada tim pengawasan di 8 titik masuk Bandung. Diantaranya menerapkan ganjil-genap nomer kendaraan,” ujar Yana, Jumat (17/12).
Mengenai ditemukannya pasien Covid-19 jenis Omicron di Jakarta, pihaknya mengaku sulit jika akan dilakukan penutupan di sejumlah pintu masuk selain tol yang ada di Kota Bandung.
“Hal itu tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan jumlah pintu masuk Kota Bandung 42 titik,” ucapnya.
Yana mengungkapkan bahwa jenis Omicron lebih cepat menular. Dengan itu, pihaknya mengingatkan masyarakat supaya tetap menjaga Prokes dimanapun berada.
“Tingkat aktivitasi serta mobilitas masyarakat Jakarta dan Bandung cukup meningkat, mudah-mudahan makin sadar prokes. Karena selintas saya lihat ada yang tidak sadar prokes,” kata Yana.
Pihaknya menambahkan bahwa saat ini Pemkot Bandung terus berupaya dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Lanjut dia, masyarakat harus tetap menerapkan proses dengan ketat.
“Sebagai langkah respon cepat, kita perketat terus testing dan tracing. Terutama kita ketatkan lagi prokses,” imbuhnya.
Sementara itu sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Ahyani Raksanagara mengatakan bahwa sampai saat ini varian virus tersebut belum ada di Kota Bandung.
“(virus Covid-19 Omicron) Belum,” ujar Ahyani saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Kamis (16/12).
Dengan adanya kasus tersebut, pihaknya menjelaskan bahwa saat ini Dinkes Kota Bandung terus melakukan antisipasi.
“Dengan ditemukannya 1 kasus varian Omicron di Indonesia (Jakarta), maka sebagai langkah antisipasi sesuai arahan Menkes (Menteri Kesehatan),” ucapnya.
Ahyani pun mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kedisiplinan mengenai Protokol Kesehatan (prokes).
“Tidak panik, masyarakat diingatkan meningkatkan disiplin 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Membatasi Mobilitas). Terutama menggunakan masker dan jaga jarak,” katanya.