TNI Tembak Mati Anggota Kelompok Separatis Teroris di Papua

PAPUA – Kelompok Separatis Teroris (KST) sudah berkali-kali melancarkan aksi di Kabupaten Yahukimo, Papua. Akibatnya, enam prajurit TNI menjadi korban. Tiga orang meninggal dunia, tiga lainnya mengalami luka serius.

Terakhir, kelompok itu berusaha menyerang personel TNI di Distrik Suru-Suru pada Selasa (7/12). Untung, aksi tersebut bisa digagalkan. Sebagai balasan, prajurit TNI di Koramil Persiapan Suru-Suru berhasil menembak mati seorang anggota Kelompok Separatis Teroris.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Arm Reza Nur Patria. Berdasar informasi yang dia terima, KST hendak menyerang prajurit TNI di Koramil Persiapan Suru-Suru sekitar pukul 08.00 WIT.

”Kelompok bersenjata mendekati Koramil (Persiapan) Suru-Suru dengan formasi siap menyerang,” terang dia, kemarin (9/12).

Aksi tersebut direspons oleh para prajurit TNI dengan peringatan yang disusul tembakan. Aksi baku tembak terjadi. Hasilnya, seorang anggota KST meninggal dunia.

’’Anggota Satgas Koramil Suru-Suru terpaksa melumpuhkan satu anggota kelompok bersenjata,’’ terang Reza.

Menurut dia, tindakan tegas dan terukur itu dilakukan lantaran peringatan petugas tidak dihiraukan. Anggota KST yang dilumpuhkan itu membawa satu pucuk senjata api laras panjang. Kepastian tersebut diperoleh setelah aparat TNI mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian.

Setelah ditelusuri, lanjut Reza, senjata api laras panjang itu berjenis SS2 V4. Senjata tersebut dilengkapi alat bidik optik. Menurut dia, senjata api itu milik prajurit TNI yang gugur di medan tugas.

”Yang dibunuh kelompok bersenjata saat pengamanan perbaikan Bandara Yahukimo di Kali Brasa, Distrik Dekai, pada 18 Mei 2021 lalu,” jelas dia.

Pihaknya menduga senjata itu dirampas oleh KST, kemudian mereka gunakan melancarkan aksi. TNI juga mengamankan 5 magazin, 139 butir amunisi kaliber 5,56 mm, pisau, serta alat komunikasi.

”Seluruh barang bukti akan diserahkan kepada Polda Papua untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut,” bebernya.

Reza menyebut, sepanjang tahun ini KST di Yahukimo cukup intens beraksi. Aksi tersebut kian sering terjadi empat bulan belakangan.

”Kelompok bersenjata di Kabupaten Yahukimo dalam kurun waktu empat bulan terakhir telah melakukan lebih dari tiga kali tindak pidana kekerasan,” jelasnya. (jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan