BANDUNG – Demi mengatasi lahan kritis di Jawa Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat melakukan penanaman pohon di Kawasan Bandung Utara (KBU), Jumat (10/12).
Kepala Bank Indonesia (BI) APerwakilan Jawa Barat Herawanto mengatakan, selain untuk fungsi konservasi, pohon yang ditanam pun berfungsi untuk pemberdayaan masyarakat khususnya dari sisi ekonomi.
Dengan itu pihaknya melalui Program Sosial Bank Indonesia-Dedikasi Untuk Negeri melakukan penanaman pohon di Desa Mandala Mekar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
“Dengan agroforestri ini, kita bisa berharap dari sisi pemberdayaan ekonominya. Jadi tidak hanya dari konservasi saja,” kata Herawanto usai penanaman pohon.
Herawanto mengatakan bahwa dengan adanya penanaman pohon ini pun selaras dengan program kerjanya dalam mendukung ekonomi hijau.
“Kami menggagas ekonomi hijau, Pak Gubernur juga sudah menggagas ini agar bisa berkontribusi terhadap ekonomi, tapi menjamin sumber daya alam kita ini bisa dilestarikan,” katanya.
Herawanto berharap masyarakat selaku pemilik lahan setidaknya mampu memenuhi kebutuhan pangannya terutama buah-buahan. Apalagi, kata dia, harga pangan menjadi salah satu faktor meningkatnya inflasi.
“Mudah-mudahan pohon yang ditanam ini juga bisa menjaga stabilitas pangan. Paling tidak masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangannya dari sini, atau lebihnya bisa dijual,” katanya.
Sementara itu, Luas lahan kritis di Jawa Barat masih tergolong luas. Hingga saat ini sedikitnya terdapat 700 ribu hektare yang berpotensi menyebabkan bencana seperti longsor, erosi, dan banjir. Dari jumlah tersebut, 19 ribu hektare di antaranya berada di Kawasan Bandung Utara.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Epi Kustiawan mengaku bersyukur dengan adanya pihak-pihak yang berkontribusi terhadap penghijauan.
“Ada sekitar 700 ribu hektare di seluruh Jawa Barat,” ujarnya.
Epi menuturkan bahwa untuk mengatasi permasalah tersebut pihaknya menggagas program 50 juta penanaman pohon. Menurutnya saat ini sudah ada sekitar 53 juta pohon yang ditanam sejak program tersebut diresmikan.
“Tapi dengan 50 juta pohon yang ditanam itu, perbaikan lahan kritisnya hanya 125 ribu hektare. Kami ingin perbaikan lahan hijau ini jadi tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kawasan KBU teraebut merupakan sub daerah aliran sungai Cikapundung yang terhubung dengan Citarum. Namun menurutnya saat ini KBU masih menjadi lahan kritis yang perlu perhatian serius.