GARUT – Sebanyak 24 Balita di Kelurahan Kota Wetan Kecamatan Garut Kota mengalami keracunan makanan setelah mengikuti program Kementrian Kesehatan (kemenkes) yang dilakukan Puskesmas Guntur.
Balita keracunan makanan terrjadi diduga setelah memakanan makanan yang diberikan oleh pihak puskesmas.
Dari seratus balita yang diberikan makanan tersebut, 24 balita mengalami mual dan muntah-muntah. Diduga puluhan balita itu keracuman makanan.
Ketika dikonfirmasi Kepala Puskesmas Guntur Kurniadin membenarkan kejadian itu, Menurutnya peristiwa balita keracunan makanan terjadi setelah balita diberikan makanan dengan tujuan untuk asupan gizi.
Namun setelah itu, banyak balita bersama orang tua mendatangi Puskesmas Guntur dengan keluhan mengalami muntah-muntah dan mual.
‘’24 dilarikan ke Puskesmas Guntur untuk mendapat pertolongan. Karena kapasitas terbatas, lima balita harus dirujuk ke puskesmas lain dan rumah sakit swasta di Garut,’’kata Kurniadin kepada Radargarut.com.
Kurniadin mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis 19 balita menjalani rawat jalan di Puskesmas Guntur. Begitupun lima balita yang dirujuk, dua diantaranya sudah berangsur pulih dan diperbolehkan pulang.
“Untuk biaya pengobatan dan biaya lain – lain, semuanya ditanggung oleh pihak puskesmas, karena puskesmas milik negara,” katanya.
‘Pihak puskesmas sendiri masih menunggu hasil uji lab makanan tersebut oleh Dinas Kesehatan, apakah ini diakibatkan oleh makanan atau bukan,’’kata dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB di Aula Kelurahan Kota Wetan. Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Pihak dari Puskesmas Guntur memberikan sekitar 100 paket makanan untuk balita di Kota Wetan yang merupakan bantuan dari program Kemenkes.
Ada empat menu yang dibuat oleh salah satu kader ini, salah satu menu makanan yang diberikan sejenis soto.
Program makanan dari kemetrian kesehatan ini bertujuan untuk mencegah para balita dari penyakit Tuberkulosis (TB), Stunting, dan penyakit lainnya. (cat/yan)