Bukan Hanya Penularannya Yang Cepat, Varian Omicron Berisiko Potensi Infeksi Ulang

JAKARTA – Covid-19 varian Omicron yang sudah terdeteksi menjangkiti beberapa negara, disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus. Namun bukan Hanya itu, kekhawatiran baru timbul, karena varian ini juga berisiko potensi pada infeksi tulang.

World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, di mana beberapa di antaranya disebut mengkhawatirkan. WHO menjelaskan bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan Variant of Concern (VOC) lainnya.

“Dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam, bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529. Infeksi B.1.1.529 terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021,” demikian penjelasan WHO, Rabu (1/12).

“Jumlah kasus varian ini tampaknya meningkat di hampir semua wilayah di Afrika Selatan. Diagnostik PCR SARS-CoV-2 saat ini terus mendeteksi varian ini dengan resiko potensi infeksi tulang. Beberapa laboratorium telah menunjukkan bahwa untuk satu tes PCR yang banyak digunakan, salah satu dari tiga gen target tidak terdeteksi (disebut dropout gen S atau kegagalan target gen S),” tulis WHO.

Oleh karena itu, WHO menyebut tes ini dapat digunakan sebagai penanda untuk varian Omicron sambil menunggu hasil dari sekuensing (metode untuk mengetahui penyebaran mutasi virus SARS-Cov2).

“Dengan menggunakan pendekatan ini, varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat daripada lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan,” sambungnya.

Karenanya, berdasarkan bukti-bukti yang sudah ada, WHO menetapkan varian Omicron sebagai VOC. VOC diartikan sebagai varian virus Corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC.

Dengan demikian, WHO meminta agar negara-negara untuk meningkatkan upaya pengawasan dan pengurutan untuk lebih memahami varian SARS-CoV-2 yang beredar.

“Individu diingatkan, untuk mengurangi risiko Covid-19. Termasuk kesehatan masyarakat dan tindakan sosial yang terbukti seperti mengenakan masker yang pas, kebersihan tangan, menjaga jarak fisik. Juga meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan, menghindari ruang ramai, dan mendapatkan vaksinasi,” tegas WHO.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan