KARAWANG – Polres Karawang telah mengamankan tujuh orang yang diduga menjadi pelaku pengeroyokan terhadap tiga orang anggota LSM GMBI hingga mengalami luka parah dan meninggal.
Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono mengatakan akibat bentrok itu membuat tiga orang mengalami luka kritis.
Menurutnya, jajaran Polres Karawang juga masih mengejar pelaku lainnya untuk pertanggungjawabkan perbuatan mereka yang terlibat kerusuhan.
Melihat kondisi ini, jajaran Polres Karawang berencana akan melakukan penanganan premanisme dan anarkis secara tegas.
‘’Siapapun yang bersalah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Negara harus hadir dan tidak boleh kalah oleh premanisme dan anarkisme. Siapapun itu akan kita hadapi jika mereka melanggar hukum,” ukap Aldi kepada wartawan, (25/11).
Saat ini kondisi Kota Karawang sudah kondusif, Namun, untuk mengantisipasi bentrok susulan Polres Karawang bersama pasukan gabungan melakukan penebalan pasukan keamanan.
‘’Selain personil Polri juga ada penambahan dari unsur TNI dari Kala Hitam, Subang. “Kami menerjunkan 700 personel untuk mengamankan situasi. Mereka saat ini sudah disebar disejumlah titik yang kami anggap rawan,” ungkapnya.
Sebelumnya, salah orang anggota Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang dikeroyok di Jalan Interchange Karawang, tepatnya di depan Hotel Resinda pada Rabu (24/11) siang, korba meninggal di Rumah Sakit Mandaya pukul 17.30 wib.
Informasi yang berhasil dihimpun, korban bernama Achmad Sudir warga Lodan Wetan Rt/Rw 003/001 Kelurahan Lodan Wetan Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. Korban merupakan anggota GMBI Distrik Rembang Jawa Tengah.
“Iya betul korban meninggal,” ujar Ketua GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) Karawang, Asep Mulyana, pada Kamis (25/11).
Asep mengatakan, pihaknya meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap para pelaku pengeroyokan dan penpengrusakan tersebut.
Pihalnya sangat menyayangkan aksi brutal yang dilakukan ormas yang mengatasnamakan dalam aliansi masyarakat karawang tersebut hingga anggota GMBI asal Rembang Jawa Tengah meninggal dunia.
“Kami minta kepada kepolisian untuk menindak tegas siapapun itu pelakunya. Karena ini jelas pembunuhan,” tegas Asep. (red)