Sumedang Belum Siap Bekerja Sama Kelola Sampah ke TPPAS Legok Nangka, Ini Alasannya

SUMEDANG – Kabupaten Sumedang masih belum membulatkan keputusan untuk bekerja sama dalam pengelolaan sampah ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka.

Diketahui, jika kerjasama dilanjutkan, maka Kabupaten Sumedang menjadi salah satu daerah yang nantinya ikut berkontribusi menyumbang sampah ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Jawa Barat, Legok Nangka.

Pengolahan sampah TPPAS Regional Legok Nangka yang berada di Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung itu menjadi lokasi peralihan TPA Sarimukti yang diprediksi hanya mampu bertahan mengelola sampah hingga 2023 mendatang.

Namun, rencana tersebut sepertinya masih menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang karena nominal biaya yang cukup fantastis.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Sekdis LHK) Kabupaten Sumedang, Hermawan sempat menyampaikan, ketentuan biaya terbilang tinggi. Sehingga belum bisa tertutupi dengan APBD Sumedang.

“Karena Pemkab Sumedang harus merogoh kocek sebesar Rp3 miliar setahun untuk bisa buang sampah ke sana,” kata Hermawan.

Alternatif Selain TPPAS Legok Nangka

Lebih lanjut, Hermawan menjelaskan, apabila tidak membuang sampah ke TPPAS Legok Nangka, rencananya akan menyiasati dengan memanfaatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Sumedang.

“Berharap (TPA) yang di Cijeruk mau beroperasi. Tapi masih terkendala administrasi,” pungkas Hermawan kepada Jabar Ekspres melalui panggilan telepon, Rabu (24/11).

Diketahui, TPA Sampah Cijeruk yang dimaksud Hermawan itu tepatnya berlokasi di Desa Cijeruk, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.

“Kita tetap akan mengoptimalkan (TPAS) Cibereum, walaupun untuk wilayah (Sumedang) Barat atau hanya dua rit seharinya,” ucap Hermawan.

TPAS Cibereum yang berlokasi di Desa Cibeurem, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang tersebut, saat ini diketahui sudah mencapai batas kapasitas. Bahkan terbilang hampir overload dalam menampung sampah.

Bagaimana tidak, sampah tersebut berasal dari 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang, dengan populasi 1.152.400 penduduk, sehingga sampah yang dihasilkan pun dapat mencapai ratusan ton setiap harinya.

Kendati demikian, Hermawan menerangkan, overload TPAS Cibereum bukan secara keseluruhan, namun hanya bagi daerah tertentu di wilayah Kabupaten Sumedang.

“Overload itu di satu daerah tertentu. Kemarin Beko sempat rusak tapi sudah diperbaiki. Kemarin juga saya ke sana bersama pak Kadis LHK dan sudah berjalan. Kemungkinan 10 tahun masih kuat (beroperasi mengelola sampah),” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan