BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menjajaki kerja sama dengan Universitas Nottingham, Inggris. Kerja sama ini dijalin dalam rangka berkolaborasi untuk meningkatkan keseluruhan indeks kualitas lingkungan di Jawa Barat.
Sebagai bentuk manifestasi dari kerja sama terbaru Jawa Barat dengan Nottingham, Gubernur Ridwan Kamil menawarkan untuk memfasilitasi kolaborasi ilmiah antara Nottingham dan beberapa universitas di Jawa Barat.
Minister Counsellor Hartyo Harkomoyo, seperti dikutip dari siaran pers Humas Pemprov Jabar, Kamis, (11/11), menyatakan pihaknya menyambut baik penandatanganan LoI antara Jabar – Nottingham University.
“Kami menyambut penandatanganan Letter of Intent antara Universitas Nottingham dan Pemerintah Daerah Jawa Barat dalam hal transportasi berkelanjutan dan energi terbarukan. Persetujuan ini menunjukkan langkah nyata kedua belah pihak mendukung tujuan nasional Indonesia dalam mengembangkan teknologi hijau (green technology),” kata Hartyo.
Hartyo juga mendorong Pemprov Jabar dan Universitas Nottingham agar melakukan kegiatan lebih lanjut untuk mengimplementasikan perjanjian.
“Kedutaan siap memfasilitasi kesepakatan dan kemungkinan kerja sama di masa depan tentang teknologi hijau,” kata dia.
Universitas Nottingham adalah pendiri Konsorsium Inggris – Indonesia untuk Ilmu Interdisipliner (UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences) (UKICIS) bersama Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Institut Pertanian Bogor, dua universitas bergengsi di Jawa Barat.
Profesor Jessica Corner yang memimpin delegasi COP26 Universitas tersebut mengatakan, COP26 telah menjadi kesempatan penting untuk berbagi perkembangan dalam tantangan lingkungan masing-masing.
Program Citarum Harum adalah contoh mengesankan tentang bagaimana tekad yang nyata dan tindakan yang terkoordinasi dapat memungkinkan pemulihan kerusakan lingkungan jangka panjang.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Gubernur Ridwan dan Jawa Barat dalam strategi peningkatan kualitas lingkungan,” katanya.
Koordinator UKICIS Dr Bagus Muljadi mengaku bangga dengan prestasi Jabar dalam menunjukkan kepemimpinan dalam meningkatkan indeks kualitas lingkungan.
“Sebagai akademisi diaspora Indonesia di Inggris, kami berupaya untuk mempercepat kemajuan upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas hidup di negara ini melalui transfer teknologi antara Inggris dan Indonesia,” kata Bagus.
Dr Bagus Muljadi, di Universitas Nottingham pada awal tahun ini telah mengelola proyek Dana Penelitian Tantangan Global QR senilai 200 ribu euro. Proyek tersebut bertujuan untuk membangun transportasi berkelanjutan di Jawa Barat.