CIMAHI – Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi terus menurun. Hal tersebut berkaitan dengan seiring melandainya kasus Covid-19 di Kota Cimahi.
Saat ini, tercatat hanya tinggal sisa 2 orang pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, yang menjalani perawatan di RSUD Cibabat.
Kapasitas bed khusus pasien Covid-19 pun mulai berkurang, namun semua perangkat tetap siaga untuk mengantisipasi potensi gelombang 3 penularan Covid-19.
“Tinggal 2 pasien yang masih di rawat, keluhannya juga ngga terlalu berat,” kata Direktur RSUD Cibabat, Sukwanto Gamalyono, Jumat (12/11).
Gamal mengatakan, pelayanan di RSUD Cibabat sudah mulai kembali normal serta kapasitas daya tampung pasien Covid-19 sebagian dialihkan untuk pasien umum.
“Bed untuk pasien covid juga sudah kita kurangi berkisar 50 persen, masih ada sekitar 15-20 bed disiapkan untuk jaga-jaga. Digeser untuk pasien umum, karena sekarang cenderung meningkat lagi,” jelasnya.
Bahkan, dirinya pernah tidak menangani kasus Covid-19.
“Pasien terkofirmasi Covid-19 pernah kosong sekitar bulan September 2021. Kalau pasien suspect masih ada sekitar 8-10 orang. Kita tangani pasien sesuai statusnya berdasarkan hasil tes PCR,” katanya.
Pihaknya masih mempertahankan tim khusus penanganan Covid-19 meliputi dokter, tenaga medis, dan yang lainnya. Selain itu, penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pasien Covid-19 pun masih berlaku.
“Penanganan dari IGD masih tetap, pasien yang masuk kita tes swab dulu. Makanya tempat tidur di IGD dari 18 bed ada sekitar 5-6 bed untuk covid. Syukurnya, pasien yang rawat inap bisa cepat masuk ruangan, karena sebagian sudah bisa dipakai umum, sehingga dari alur IGD ke ruangan lebih cepat,” ujarnya.
Ia tetap bersiaga untuk mengantisipasi potensi gelombang 3 peningkatan kasus Covid-19 di akhir tahun nanti.
“Antisipasi kasus naik tetap kita siapkan. Kalau dari aspek sarana prasarana kita masih tetap di lantai 6 kosong ada 36 tempat tidur, asalnya untuk ruang bedah tapi kita siapkan untuk covid dulu,” jelasnya.
Ia mengaku, jumlah SDM masih ada yang siap untuk menangani kasus covid-19 gelombang ketiga nanti.
“Untuk SDM kita punya tim yang seandainya ada gelombang 3 kasus naik atau sporadis seperti itu akan langsung siap,” katanya.