Dampingi Menhan Terima Kunjungan PM Malaysia ke PT Pindad, Wagub Jabar Mengaku Bangga dengan Inovasi Anak Negeri

BANDUNG – Kedatangan Perdana Menteri ke Kota Bandung untuk menjalin kerjasama bilateral dengan melihat produk-produk PT Pindad menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintahan Daerah Provinsi (Pemda) Jawa Barat (Jabar)

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang mengikuti rangkaian kunjungan kerja Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob dan Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Hishammuddin Hussein bersama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, ke kantor pusat PT Pindad (Persero) di Bandung, Kamis (11/11), merupakan langkah yang baik untuk terus menjalin hubungan dengan negara sahabat Malaysia.

Pak Uu – sapaan karib Uu Ruzhanul – turut serta sekaligus mendampingi rangkaian kunker dalam rangka meninjau pusat industri pertahanan di Indonesia tersebut. Demikian pula dijajajaki  kerja sama antara Malaysia dengan RI dari sektor industri pertahanan.

Menurutnya, PT Pindad adalah industri strategis pemerintah. Keberadaanya di Kota Bandung Jawa Barat merupakan kebanggaan tersendiri. Sebab, produk-produk PT Pindad sudah diakui dunia dan banyak digunakan berbagai negara.

Tidak kalah penting, PT Pindad juga terlah berhasil mengembangkan peralatan pertanian, perlengkapan kesehatan sepert ventilator, peralatan berat yag menunjang pembangunan insfrastruktur seperti eskavator dan produk inovasi lainnya.

‘’Tentunya Pemprov Jabar akan selalu mensuport PT Pindad agar terus berinovasi dalam menciptakan produk-produk berkualitas  bukan saja di bidang pertahanan tapi menciptakan produk asli karya anak bangsa untuk menunjang keberlangsungan pembangunan,’’tutur Pak Uu.

Sementara itu, PM Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob seperti dikutip dari unggahan di akun Instagram @ismailsabri60 mengungkap lawatan ke PT Pindad untuk meninjau produk- produk militer. Ia pun merasa senang kedatangannya disambut langsung Menteri Prabowo Subianto.

Ia menambahkan keakraban Indonesia – Malaysia dalam bidang pertahanan telah berlangsung selama 64 tahun. Tentu hal itu membawa banyak manfaat strategis.

Adapun sejumlah bentuk kerja sama yang telah dilakukan kedua belah pihak di bidang pertahanan seperti di antaranya General Border Committee (GBC), Trilateral Cooperative Arrangement (TCA), Asean Defence Minister Meeting (ADMM) dan kerja sama lainnya.

“Industri pertahanan amat penting bagi kedua negara. Saya menyambut baik komitmen Indonesia sekiranya mau menjalin kerja sama dalam industri pertahanan,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan