Sinovac Tegaskan Vaksinnya Aman untuk Anak Hingga Bayi 6 Bulan

JAKARTA – Sejumlah negara saat ini sudah mulai memberikan vaksin Covid-19 bagi anak-anak. Sinovac, menjadi salah satu merk vaksin yang sudah mulai diberikan untuk anak usia di bawah 12 tahun. Di Tiongkok, anak usia 3 tahun ke atas sudah diberikan vaksin Covid-19.

Sinovac menegaskan, vaksinnya aman untuk anak-anak. Bahkan bayi berusia enam bulan berdasarkan data terbaru, juga aman diberikan vaksin tersebut.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Post, pejabat senior Sinovac mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyerahkan data kepada pemerintah Hongkong bulan lalu, dari dua fase pertama uji coba yang melibatkan anak-anak di Tiongkok berusia 3 hingga 17 tahun yang menerima vaksin. Uji coba berfokus pada respons imun dan temuan keamanan anak-anak. Data dari imunisasi massal anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun di daratan juga disertakan untuk mendukung temuan tentang keamanan.

“Sejauh ini, yang kami lihat adalah, tidak ada reaksi merugikan yang serius. Ini bagus,” kata Direktur urusan medis Sinovac Gao Yongjun, seperti dilansir dari ABS CBN, Kamis (11/11).

Vaksin Covid-19 Sinovac adalah salah satu dari dua yang ditawarkan di Hong Kong. Vaksin lainnya dari perusahaan Jerman BioNTech.

Gao mengatakan temuan awal dari uji coba fase ketiga, yang dimulai pada bulan September, menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki profil keamanan yang sangat baik, dan tidak ada reaksi merugikan yang serius. Fase terakhir ini mencakup 14 ribu anak berusia enam bulan hingga 17 tahun di negara-negara seperti Afrika Selatan, Cile, Filipina, dan Malaysia, dan akan memeriksa efek vaksin setelah mereka menerima dua dosis. Vaksin akan melacak kemanjuran, imunogenisitas atau kemampuan vaksin untuk memicu respons imun dalam tubuh dan keamanan.

Dari 2.140 anak yang direkrut sejauh ini, 684 dinilai untuk keamanan vaksin. Sekitar 18,6 persen memiliki reaksi terkait vaksin yang merugikan, sebagian besar sakit kepala dan nyeri di tempat suntikan. Ini lebih rendah dari 26,6 persen yang ditemukan dalam dua tahap pertama uji coba.

Menurut data dari dua fase pertama uji coba yang diterbitkan dalam jurnal medis internasional The Lancet Infectious Diseases pada Juni, lebih dari 96 persen dari 550 peserta mengembangkan antibodi terhadap virus. Respons imun pada anak-anak dan remaja lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa pada penelitian sebelumnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan