SMAN 2 Bandung Usung Misi Tebus Titel Juara Tahun Ini

SUKSES tembus final pada Honda DBL West Java Series 2019, membuat tim putra SMAN 2 Bandung kembali terpacu mengarungi perjalanan di musim ini. Tim polesan Riki Hidayat itu mengusung misi tuntaskan kegagalan meraih juara, sebagai target utama di Honda DBL 2021 West Java Series yang bakal terhelat mulai 6 sampai 18 November mendatang di GOR Laga Tangkas SPOrT Jabar Arcamanik, Kota Bandung.

Kekalahan atas SMA Regina Pacis Bogor di final dua tahun silam, membuat tim putra SMAN 2 belum puas atas capaian itu. Mereka kini kembali dengan segudang ambisi, untuk membawa pulang trofi kembali ke sekolah, setelah terakhir mereka raih pada musim 2013 silam. Oleh karena itu coach Riki begitu maksimal mempersiapkan diri menghadapi musim ini. Salah satunya dengan kembali menurunkan pemain kawakan yang diisi oleh 4 pemain senior.

Dua diantaranya merupakan alumni, sementara dua lainnya student athlete kelas XII, termasuk Fikran Fattah, pemain yang menyumbang 67 poin serta 56 rebound ketika membela Charets (julukan SMAN 2) di Honda DBL seri Jawa Barat (Jabar) musim 2019.

“Waktu yang tak banyak jadi kendala utama, tapi pemain starting line up kami masih bisa ikut, itu yang jadi kelebihan untuk musim ini,” terangnya. Sementara 8 pemain lain yang dibawa oleh coach Riki merupakan rookie alias pemain debutan. Komposisi antara senior dan junior diharapkan betul bisa menjadi senjata ampuh mengarungi Honda DBL musim ini.

“Setelah masa pandemi yang sulit kemarin, tentu ada pemain yang masih latihan keras, berikan kemampuan 100 persen di lapangan,” tegasnya. Namun, kendati diselimuti ambisi besar, ia tak ingin anak didiknya merasa diatas angin, karena torehan musim sebelumnya. Terlebih untuk musim ini Charets satu bagan dengan beberapa tim unggulan.

Sebut saja salah satu rivalnya yaitu SMA BPK Penabur Cirebon. Belum lagi, mereka pun berpotensi bersua SMAN 9 Bandung, yang memiliki rekam jejak sebagai pemegang kawin gelar pada tahun 2015, juga torehan back to back champion pada musim 2014 dan 2015.

Coach Riki juga menyebutkan bahwa masih ada tim yang patut diwaspadai, sekalipun tidak ada kompetisi level SMA yang terhelat satu tahun belakangan ini. “Tidak banyak sekolah yang notabene punya pemain bagus dan konsisten latihan, salah satu pesaing berat kami adalah SMA BPK Penabur Cirebon, karena itu jangan ada menganggap enteng lawan,” timpal pelatih berusia 33 tahun itu. (hth)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan