Menurutnya, Reform Corner merupakan forum diskusi sekaligus ajang pencerahan bagi ASN agar mereka menjadi agen perubahan dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih akuntabel, efektif dan efisien sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada publik.
“Reform Corner merupakan satu ikhtiar untuk memberikan pencerahan kepada ASN. Ini merupakan kedua kalinya di 2021 setelah sebelumnya menghadirkan Tantowi Yahya di Sesi 1,” ucapnya.
Dikatakan Bupati, seorang pemimpin tidak sekedar menciptakan pengikut yang banyak tapi mampu menciptakan kader-kader sebagai penggantinya, kemudian ada sistem yang dipertahankan terus menerus dan dijalankan oleh kader yang menggantinya.
“Dengan kaderisasi yang baik maka sistem akan terus kontinyu dan pemerintahan berlangsung baik,” ucapnya.
Ia menambahkan, sistem tersebut telah diwujudkan berupa Reformasi Birokrasi, penigkatan kapasitas SDM ASN dan Sistem Merit.
“Jadi pemimpin jangan salah menentukan SDM yang akan mengelola pekerjaan tersebut karena sudah ada penilaian dengan sistem tersebut. Mana pejabat yang cocok ditentukan oleh “Sembilan Kotak” ASN,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut dilakukan peluncuran “Sumedang Simpati Academy” berupa platform digital pengembangan kompetisi terintegrasi dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efeksitas pengembangan kompetensi ASN.
Kehadirannya diharapkan mampu memperluas akses pengembangan kompetensi secara berkesinambungan serta mempercepat peningkatan kompetensi dan kinerja ASN di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang.