JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus mengkritik rencana pembelakuan kebijakan wajib tes polymerase chain reaction (PCR) yang akan diterapkan kepada semua moda transportasi.
Guspardi mengaku meskipun harga tes PCR telah turun dari sebelumnya Rp 300 ribu menjadi Rp 275 ribu. Namun tetap saja hal itu tetap memberatkan masyarakat.
“Pemerintah telah menurunkan harga tes swab PCR menjadi kisaran Rp275.000 di Jawa-Bali dan Rp300.000 di luar Jawa-Bali tetapi harga tersebut dinilai masih cukup tinggi. Apalagi kalau diterapkan secara bertahap untuk moda transportasi umum lainnya, jelas ini tidak logis dan akan semakin memberatkan masyarakat,” ujar Guspardi kepada wartawan, Sabtu (30/10).
Guspardi menuturkan, juka pertimbangan pemerintah murni demi kesehatan dan mitigasi risiko gelombang ketiga Covid -19 menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Maka jangan jadikan tes PCR sebagai syarat mutlak untuk perjalanan untuk semua moda transportasi.
“Rapid tes antigen dirasa cukup untuk melakukan skrinning dalam memantau mobilitas masyarakat. Dan tak kalah penting, bagaimana pemerintah lebih memasifkan lagi vaksinasi untuk rakyat, supaya tercipta kekebalan komunal atau herd Imuunity,” katanya.
Oleh sebab itu, Guspardi meminta pemerintah membatalkan rencana tes PCR bagi semua moda transportasi umumnya. Pemerintah perlu melakukan kajian mendalam dan menyiapkan berbagai alternatif dan solusi guna memitigasi risiko Covid-19.
“Rakyat jangan dikorbankan dengan kebijakan PCR ini. Semestinya negara hadir untuk menjamin dan memberikan perlindungan kesehatan yang maksimal, tanpa membenani dan memberatkan masyarakat,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kebijakan wajib tes PCR akan diterapkan sebagai syarat perjalanan untuk moda transportasi selain udara.
Kebijakan tersebut, kata dia, bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 akibat libur Natal dan Tahun Baru.
“Secara bertahap penggunaan tes PCR akan juga diterapkan pada transportasi lainnya selama dalam mengantisipasi periode Nataru,” kata Luhut. (jawapos-red)