JAKARTA – Kasus Covid-19 terus turun. Satgas Covid-19 mengklaim kasus sudah turun lebih dari 14 minggu berturut-turut. Meski sudah landai, namun stok obat Covid-19 tetap dijamin aman.
PT Soho Industri Pharmasi menyerahkan 100 ribu obat Veklury (Remdesivir) dari Gilead Sciences, Inc kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia. Sebab meski di Indonesia kasus menurun, namun sejumlah negara lainnya masih berjuang menghadapi lonjakan.
“Seiring dengan kembali melonjaknya kasus Covid-19 di seluruh dunia, dan pandemi terus mempengaruhi kehidupan banyak orang, kami tetap fokus untuk memastikan bahwa obat-obatan kami dapat menjangkau para pasien yang membutuhkannya,” kata Chief Commercial Officer Gilead Sciences, Inc Johanna Mercier.
Untuk Pasien Kondisi Sedang dan Berat
Pasokan obat remdesivir generik dijamin aman dan juga disediakan melalui program lisensi Gilead (Gilead’s voluntary licensing program).
Dirjen Farmalkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Arianti Anaya mengatakan stok obat remdesivir) yang diperuntukkan bagi penanganan Covid-19 di Indonesia.
“Kriteria yang ditetapkan untuk penerima remdesivir adalah rumah sakit rujukan Covid-19 yang memiliki Fasilitas Ruang Isolasi dan Intensive Care Unit (ICU) mengingat bahwa remdesivir memang diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat,” jelas Arianti.
Sementara itu, VP Alliance SOHO Catharina Siswanti Librawati mengatakan obat antivirus tentu dibutuhkan di masa pandemi saat ini. Pihaknya mendukung kebutuhan pengobatan para pasien Covid-19 di Indonesia.
Sebelumnya, Gilead telah memasok setidaknya 450 ribu vial obat Veklury ke India, 10.000 vial Veklury ke Georgia dan 3.000 vial ke Armenia. Veklury disetujui/diakui untuk penggunaan sementara (authorized for temporary use) di sekitar 50 negara di seluruh dunia.
Program lisensi sukarela Gilead (Gilead’s voluntary licensing program) memberikan lisensi jangka panjang kepada sembilan produsen, untuk memungkinkan akses ke remdesivir generik di 127 negara, yang sebagian besar adalah negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.
(jawapos.com)