CILILIN – Cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa hari belakangan disinyalir menjadi penyebab matinya puluhan ton ikan yang ada di perairan Waduk Saguling dan Cirata, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Ikan yang mati secara kendadak itu ada di Blok Ugrem, Blok Tangan-tangan, dan Blok Balong yang masuk ke wilayah administratif Desa Bongas dan Desa Batulayang. Kebanyakan ikan yang mati merupakan jenis ikan mas dan nila, baik yang masih benih maupin yang sudah siap panen di Keramba Jaring Apung (KJA).
“Banyak ikan di KJA yang mati mendadak. Untuk di tiga blok KJA di sini saja sekitar 8 sampai 10 ton yang mati, kalau dengan blok lain bisa lebih dari itu, puluhan ton mungkin,” kata Asep Elep, pemilik KJA di Waduk Saguling, Dermaga Bongas, Cililin, Rabu (20/10).
Sebetulnya matinya ikan saat memasuki musim hujan seperti ini merupakan kejadian berulang. Alhasil ada sebagian pembudidaya ikan yang sudah melakukan antisipasi agar kematian ikan tidak terlau banyak seperti mengurangi pakan dan tidak dulu menabur benih ikan baru.
Namunmjika membahas penyebab kematian ikan-ikan itu, yakni disebabkan naiknya air bawah yang bercampur dengan endapan pakan ke permukaan. Kondisi tersebut akhirnya membuat ikan mati mendadak akibat keracunan.
“Kejadian ini selalu rutin terjadi ketika kondisi cuaca ekstrem, makanya kalau yang udah paham biasanya melakukan antisipasi sejak dini. Makanya kematian ikan tidak total, paling dalam satu petak KJA yang mati sekitar 30-50 persen,” jelasnya.
Tak mau mengalami kerugian lebih parah, banyak pembudidaya ikan yang memilih menjual ikannya dengan harga di bawah standar. Misalnya ikan yang baru mati dan masih segar karena dibekukan, dijual Rp 10 ribu perkilogram dari harga normal Rp 25 ribu perkilogram.
“Ya lumayan masih ada yang beli meski dengan harga jauh di bawah pasaran, daripada dibuang sama sekali. Biasanya yang beli tukang ojek, warga sekitar yang sudah biasa, buruh juga,” terang Asep.
Terpisah pembudidaya KJA di Waduk Cirata Cipeundeuy, KBB, Sanin mengakui jika di perairan Cirata juga banyak ikan yang mati. Namun untuk di wilayahnya tidak separah seperti di Cianjur yang kematian ikannya cukup banyak.