SOREANG – Banyaknya perguruan cabang olahraga Pencak Silat di wilayah Kabupaten Bandung, sehingga tidak akan sulit untuk mendapatkan para atlet pencak silat. Namun kembali kepada pembinaannya. Hal tersebut dikatakan salah satu pelatih Pelatda cabor pencak silat Jabar, Sandy Khardani Permana.
“Kabupaten Bandung ini sangat potensial, banyak bibit atlet bahkan dari mulai pelajar sampai semua lapisan. Namun setelah ada bibit yang harus dipikirkan itu bagaimana membuat program pembinaan, artinya SDM ini harus dibina untuk beberapa tahun yang akan datang, karena untuk membentuk suatu atlet itu tidak mudah, membutuhkan waktu yang lama dan tidak lepas dari kebutuhan logistik dan operasionalnya,” kata Sandy saat di wawancara melalui telepon seluler, Minggu (17/10).
Saat ditanyakan terkait perhatian dari pemerintah daerah terhadap pembinaan atlet, Sandy mengaku secara keseluruhan pemerintah Kabupaten Bandung secara signifikan sudah memberikan perhatian melalui KONI, terutama kepada para atlet binaannya, selama dua tahun dikarantina Pelatda, setiap bulannya para atlet mendapat insentif, kecuali pada saat keberangkatan ke Papua memang tidak ada pendampingan khusus dari pemerintah daerah.
“Namun, untuk cabor pencak silat sendiri kemarin sudah ada bentuk perhatian, kita tidak berbicara nominal karena besar kecilnya itu relatif, yang jelas dengan perhatiannya saja, kami sudah bersyukur dan berterimakasih,” ucap Sandy.
Seperti untuk persiapan PON XX Papua 2021 kemarin, Sandy mengatakan atletnya melaksanakan latihan estafet selama dua tahun. Dimana dalam waktu dua tahun tersebut atlet masuk kedalam karantina Pelatda, disana mereka melakukan latihan dan pematangan.
“Selama dua tahun itu ada beberapa tahapan program pematangan yaitu tahap persiapan umum, tahap persiapan khusus dan tahap pertandingan. Dari hasil pertandingan PON XX Papua akan dijadikan dasar untuk latihan-latihan lagi selanjutnya menghadapi event lainnya kedepan,” jelasnya.
Setelah pelaksanaan PON XX Papua 2021, lanjut Sandy, target para atlet selanjutnya adalah pelaksanaan PORDA 2022 dan PON XXl Sumut 2024, sehingga kedepannya pembinaan para atlet akan terus digenjot. Menurutnya, untuk bisa bertanding dalam satu event olahraga, dibutuhkan latihan secara estafet dengan waktu yang tidak sebentar.