BPOM Temukan Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Berbahaya

Berdasarkan hasil kajian yang melibatkan para ahli dan asosiasi profesi kesehatan, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Apoteker Indonesia, produk obat tradisional yang mengandung Ephedra sinica tidak menahan laju keparahan pasien COVID-19, tidak menurunkan angka kematian dan tidak mempercepat konversi tes usap (swab test) menjadi negatif.

Menurut Reri, penggunaan ephedra juga dapat membahayakan kesehatan, yakni pada sistem kardiovaskuler, bahkan juga dapat menyebabkan kematian pada penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan.

Di samping itu, BPOM juga menemukan bahan kimia obat yang sudah sering ditambahkan ke dalam obat tradisional dan suplemen kesehatan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yakni sildenafil sitrat dan turunannya, tadalafil, deksametason, fenilbutason, alopurinol, prednison, parasetamol, asetosal, natrium diklofenak, sibutramin HCl, siproheptadin HCl dan tramadol.

Penambahan bahan kimia obat tersebut, katanya, sangat membahayakan kesehatan penggunanya. Sebagai contoh, deksametason dapat menyebabkan antara lain hiperglikemia dan osteoporosis, sedangkan sildenafil dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, bahkan kematian.

Sedangkan untuk produk kosmetik dengan temuan bahan dilarang atau bahan berbahaya, didominasi oleh hidrokinon dan pewarna dilarang, yaitu merah K3 dan merah K10, kata dia.

Hidrokinon dapat menimbulkan iritasi kulit menjadi merah dan rasa terbakar atau kulit kehitaman. Sementara, pewarna K3 dan K10 merupakan bahan yang bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan kanker.

Sebagai bentuk implementasi kerja sama dengan beberapa otoritas pengawas obat dan makanan, BPOM juga telah menerima laporan adanya peredaran obat tradisional, suplemen kesehatan atau kosmetik yang mengandung baik bahan kimia obat, bahan dilarang ataupun bahan berbahaya dari negara-negara sahabat.

Sesuai laporan yang diterima BPOM tersebut, tercatat ada 202 item obat tradisional dan suplemen kesehatan dan juga 97 item kosmetik yang mengandung bahan kimia obat atau bahan dilarang ataupun bahan berbahaya.

(Antaranews)

Tinggalkan Balasan