Stres Bisa Picu Depresi, Terparah Bunuh Diri Jika Tidak Segera Ditangani

Sayangnya, penelitian mengenai kasus bunuh diri di Indonesia masih sangat kurang. Menurut Nalini, datanya pun tidak up-to-date. Kasus kematian akibat bunuh diri biasanya dicatat sebagai kecelakaan.

’’Itu sebabnya, kematian atau perawatan di RS akibat percobaan bunuh diri tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan maupun asuransi swasta,’’ jelasnya.

Sejauh ini, bunuh diri dianggap sebagai hal yang tidak ada urusannya dengan kesehatan mental. Padahal dalam perspektif kedokteran jiwa, bunuh diri termasuk kondisi kegawatan medik psikiatrik. Nalini pun mengusulkan perubahan pada UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

”Badan legislatif kita harus mulai membahas ini secara serius dan open-minded. Sebab, ini bukan hanya menyangkut persoalan budaya dan agama, tetapi banyak faktor yang harus dibicarakan lintas sektor,” ungkapnya.

Berkaitan dengan pandemi, SOS Children’s Villages Indonesia memaparkan hasil riset tentang anak-anak yang kehilangan orang tua mereka baru-baru ini. Penelitian berlangsung di Semarang dan Jogjakarta. Sebanyak 407 anak kehilangan orang tuanya di Semarang. Di Jogja jumlahnya 558 anak.

“Anak-anak ini tidak hanya kehilangan orang tua. Mereka juga kehilangan kasih sayang dan tempat tinggal. Mereka mengalami keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan dan kecukupan gizi,” papar Direktur Nasional SOS Children’s Villages Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo.

(jawapos.com)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan