JAKARTA – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membeberkan survei teranyar berjudul Sikap Publik pada Pancasila dan Ancaman Komunis yang dilaksanakan pada 15-21 September 2021.
Survei itu satu di antaranya membahas topik kebangkitan PKI. Rupanya banyak responden yang tidak percaya isu kebangkitan parpol yang dibubarkan pada 1966 itu.
Sebanyak 84 persen responden tidak setuju dengan pendapat sekarang terjadi kebangkitan PKI di Tanah Air.
“Mayoritas warga, 84 persen tidak setuju,” tulis survei SMRC seperti dilihat jpnn.com, Jumat (8/10).
Namun, survei juga mencatat masih ada yang memercayai isu kebangkitan PKI dengan 14 persen. Sementara itu, kalangan yang tidak menjawab sebesar 2 persen.
SMRC selanjutnya membuat satu pertanyaan kepada 14 persen yang percaya isu kebangkitan PKI.
Satu pertanyaan itu yaitu apakah kebangkitan PKI sudah menjadi ancaman nyata bagi negara.
Rupanya sebanyak 49 persen dari responden yang percaya isu kebangkitan PKI menyatakan bahwa sudah ada ancaman nyata bagi negara dari kemunculan parpol berlambang Palu Arit.
Di sisi lain, sebanyak 16 persen responden mengaku isu kebangkitan PKI belum mengancam negara. Sebanyak 7 persen tidak percaya ada ancaman nyata dari kebangkitan PKI dan 5 persen tidak menjawab.
“Ada 24 persen yang menilai ancaman itu sedikit sudah menjadi ancaman bagi negara,” tulis rilis survei SMRC itu.
Populasi responden survei SMRC berjudul Sikap Publik pada Pancasila dan Ancaman Komunis ialah seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang yang punya hak pilih dalam Pemilu atau sudah menikah.
Metodologi survei memakai multistage random sampling dengan melibatkan 1220 responden.
Survei SMRC berjudul Sikap Publik pada Pancasila dan Ancaman Komunis memiliki Margin of error survei sekitar 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Jpnn)