CICALENGKA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, Kabupaten Bandung klaim terjadi penurunan pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Humas RSUD Cicalengka, dr Evi Sukmawati menyampaikan, banyak pasien ODGJ yang datang berobat memiliki keluhan bermacam-macam.
“Tergantung pasien gangguan jiwanya seperti apa, misalkan Psikoneurosis,” kata Evi kepada Jabar Ekspres di RSUD Cicalengka, Kamis (30/9).
Diketahui, Psikoneurosis merupakan gangguan jiwa yang didasari oleh unsur kecemasan atau Psikologis yang lemah.
Karenanya, penderita Psikoneurosis kerap bertingkah laku mempertahankan diri dari gangguan-gangguan dengan tujuan untuk menghindari atau meminimalisir rasa cemas.
“Kalau kondisi kita ketika ada tekanan baru merasa cemas. Nah ini (penderita Prikoneurosis) tanpa ada pressure akan merasa cemas berlebihan,” ujarnya.
Selain itu, untuk presentase pasien ODGJ yang berobat di RSUD Cicalengka, Evi menjelaskan tercatat melalui perbandingan data tahun kemarin.
“Dari data pasien kejiwaan di RSUD Cicalengka untuk tahun 2020 kemarin ada sebanyak 2.670 orang,” ungkapnya.
“Kalau untuk tahun 2021 data pasien jiwa terhitung dari Januari sampai bulan September sekarang ada 1.855 pasien,” tambahnya.
Evi menuturkan, para pasien ODGJ sampai saat ini masih memerlukan pengobatan secara rutin supaya dapat menangani masalah kejiwaannya.
“Kontrol terus ke sini rutin, terus dapat obat. Kalau untuk praktik di RSUD Cicalengka setiap Rabu dan Jumat,” tutupnya. (mg5)