SOREANG – Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan menyayangkan bahwa ada fakta baru di persidangan musisi Anji yang dinyatakan adanya bukti narkotika jenis ganja yang disimpan di Gunung Puntang Kabupaten Bandung.
“Saya sangat tidak mendukung perilaku penyalahgunaan narkoba, meskipun pelakunya adalah sahabatnya sendiri,” ungkap Sahrul saat diwawancara di Ciwidey, Minggu (19/9).
Dirinya mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa Anji dan berharap bisa segera ditangani. Terkait dengan pemberitaan bahwa di temukan ada ganja yang dikembangkan oleh Anji, Sahrul mengaku akan lakukan kroscek dulu.
”Kalau enggak salah yang beratnya lumayan, dan berada di kawasan yang dikembangkan oleh beliau, saya harus crosscheck dulu seperti apa,” kata Sahrul saat wawancara di Ciwidey, Minggu (19/9).
“Namun, jika memang betul ada unsur kesengajaan disana, ya saya tidak melihat itu siapa dan apakah jadi bagian orang terdekat saya atau tidak, saya sangat tidak setuju,” sambungnya.
Kedepan, ungkap Sahrul, harus ditingkatkan fungsi pengawasannya agar barang-barang yang tidak diperkenankan dan berbahaya bagi masyarakat itu tidak ada di Kabupaten Bandung.
Menurut Sahrul, saat ini belum ada sinergisitas yang terlalu baik diantara Pemerintah Kabupaten Bandung dengan perusahaan negara yang ada.
Apalagi, tanah yang ada di wilayah Kabupaten Bandung bukan hanya milik Pemkab Bandung melainkan ada yang milik BUMN dan swasta
“Harus ada kerjasama dimana salah satunya goal adalah agar mencegah tempat atau ruang masyarakat bisa ada sesuatu yang tidak kita ketahui, katakanlah termasuk narkoba ini,” ungkap Sahrul.
Dalam beberapa waktu kebelakang, Musisi Anji diketahui tengah melakukan pembenahan terhadap Gunung Puntang Kabupaten Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Sahrul menilai para pengelola tempat wisata tentu memiliki strategi untuk memasarkan tempatnya. Sehingga, Pemerintah Kabupaten Bandung sangat mendukung semua upaya agar iklim pariwisata di Kabupaten Bandung bisa lebih baik.
Dan yang paling terpenting adalah upaya agar sasaran vaksin Covid 19 bisa lebih diperluas terutama bagi warga yang tinggal di daerah wisata. Karena, kata Sahrul, membendung wisatawan yang datang itu cukup sulit.
“Saya kira ini accident aja, ya kita enggak akan pernah tahu, siapa dan dimana sesuatu itu terjadi yang berkaitan dengan narkoba. Jadi saya kira, sahabat saya ini hanya barangkali menjadi korban dari penyalahgunaan narkoba dan kita doakan yang terbaik buat beliau,” tandasnya. (yul)