JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyiapkan rencana strategis untuk mengembangkan esport seiring dengan semakin bertumbuhnya olahraga elektronik tersebut di Tanah Air dan dipertandingkan dalam sejumlah ajang olahraga multievent.
Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan dengan semakin banyak event bergengsi yang dituju, termasuk SEA Games dan Asian Games, pembinaan di tingkat nasional dari daerah harus terstruktur dengan baik.
Hal itu, menurut dia, sesuai dengan apa yang diamanatkan pada Desain Besar Olaharaga Nasional (DBON), membangun sebuah pembinaan dan kompetisi yang berjenjang dan teratur.
“Kita harus menciptakan itu pemerintah, dan tentu bersama PB, bersama KONI, disamping juga memberikan kepelatihan bagi para pelatih bagaimana ekosistem yang luas ini “disuntik” dengan tenaga-tenaga kepelatihan yang bagus,” ujar Raden, dalam konferensi pers virtual pengumuman Piala Presiden Esports 2021, Selasa (14/9).
Sementara itu, wadah kompetisi, menurut Raden, harus diperluas. Tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga penyelenggaraan turnamen esport dilakukan di kabupaten kota. Bahkan, tidak hanya di Jawa, Bali atau Sumatera, namun hingga ujung perbatasan.
“Esport ini sudah menjadi olahraga yang menjamur di sana, jadi harus memberikan ruang untuk kompetisi, disamping harus semakin menguatkan jaringan karena kekuatan olahraga ini adalah adanya jaringan yang bagus supaya permainannya menjadi efektif,” kata Raden.
Partisipasi untuk berkompetisi di tingkat internasional juga diperlukan. Hal itu, menurut Raden, agar Indonesia semakin dikenal dengan kekuatan atlet yang hebat tidak sekadar Indonesia sebagai pasar game esport.
“Maka, mengirim ke event internasional itu juga bagian dari prioritas yang harus nanti kita siapkan,” ujar Raden.
Kemenpora juga menyiapkan skema kolaborasi, mengangkat kembali semangat yang ada pada DBON, yaitu sinergi dan kolaborasi, Raden mengungkapkan.
Esport, bahkan menurut dia, telah lebih dulu mengusung semangat DBON tersebut, yang telah diterapkan saat penyelenggaraan Piala Presiden Esports pertama pada 2019 dengan menggandeng sejumlah kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada saat itu, yang kini bergabung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).