Dia mengungkapkan, secara umum indikator transmisi penyakit yang terdiri atas pertambahan kasus konfirmasi, jumlah perawatan pasien di RS, dan jumlah kematian terus mengalami perbaikan. ”Semua ini tentunya patut kita syukuri. Ini buah dari kerja keras kita semua,” katanya.
Meski demikian, dia menekankan, semua hal yang sudah dicapai bukan euforia yang patut dirayakan. Sebab, kelengahan sekecil apa pun terbukti bisa memicu peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan. Sesuatu yang harus dihindari.
Luhut mencontohkan peristiwa beberapa hari lalu di sebuah restoran/kafe di wilayah Jakarta yang tidak patuh protokol kesehatan. Pemilik kafe telah ditindak petugas dengan sanksi berupa penutupan selama tiga hari. ”Kami juga masih melihat banyaknya restoran/kafe yang belum menerapkan dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi,” tuturnya.
Luhut mengatakan bahwa sistem PeduliLindungi akan menjadi integrator utama dari tiga strategi penanganan pandemi. Yakni, testing, tracing, dan treatment. Sehingga bisa meminimalkan penularan Covid-19 ketika aktivitas masyarakat nanti dibuka lagi.
Dalam seminggu terakhir, Luhut menyebut pihaknya menemukan banyak pelanggaran seperti yang diberitakan beberapa media. ”Pemerintah akan melakukan langkah persuasif dalam penegakan aturan sebelum mengambil langkah tegas jika upaya-upaya persuasif diabaikan,” jelasnya.
Luhut juga menjamin bahwa data dalam aplikasi PeduliLindungi aman dan terlindungi. Saat ini penyimpanan data dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informasi dengan dibantu Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).
”Pemerintah akan menindak orang yang masuk dalam kriteria hitam PeduliLindungi yang masih berusaha melakukan aktivitas di area publik dengan membawa mereka ke isolasi terpusat. Hal ini dilakukan untuk sama-sama menjaga dan melindungi kita semua,” ujarnya. (Jawapos)