Bupati Bandung Santuni Anak Yatim dan Lansia Sanggar

SOREANG – Program bantuan peduli Covid-19 dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bandung terus didistribusikan secara bertahap kepada masyarakat yang terdampak. Kali ini bantuan tersebut disalurkan langsung oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna, kepada anak-anak yatim piatu dan para lansia warga RW.06 Sanggar Indah Banjaran Kecamatan Cangkuang sebanyak 100 paket sembako.

Bantuan tersebut diberikan Bupati disela-sela acara Silaturahmi dan Santunan Anak Yatim di Sanggar Indah Banjaran Kecamatan Cangkuang, Soreang pada 3 September 2021. Menurutnya, selain untuk mempererat silaturahmi, acara tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi kepada unsur masyarakat lainnya, untuk terus berbagi kepada yang membutuhkan.

Acara itu dilakukan di ruang terbuka dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, yakni di Taman Kuliner. Taman Kuliner merupakan taman tematik inisiasi warga, bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Nagrak. Warga pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari RW 06, mengisi stand yang disediakan BUMDes, dengan beragam produk kuliner.

“Saya sangat mengapresiasi acara yang diinisiasi warga ini. Keberadaan Taman Kuliner ini, salah satu terobosan yang tentunya bisa ditiru oleh RW-RW lainnya,” ucap bupati didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Nina Setiana.

Usai kegiatan, Dadang juga melakukan peninjauan ke beberapa stand para pelaku UMKM. Selain untuk meningkatkan kreativitas, kata Dadang, stand UMKM tersebut dinilai dapat menambah penghasilan, dan membantu membangkitkan ekonomi yang selama ini terpuruk karena pandemi.

“Semangat para warga ini patut ditiru. Kondisi pandemi tidak boleh menyurutkan semangat kita, untuk tetap berkreasi dan berinovasi. Insya Allah, akan terus saya dukung, termasuk aspirasi warga terkait penyerahan Fasos (Fasilitas Sosial) dan Fasum (Fasilitas Umum) dari pihak developer ke Pemkab Bandung,” jelas Dadang.

Ia mengatakan, bahwa penyerahan fasos dan fasum itu bisa dilaksanakan secara parsial. Dalam arti tidak menunggu sampai selesai secara keseluruhan.

“Kita bisa lakukan penyerahan fasos fasum per blok, sehingga tidak lagi menunggu sampai semuanya selesai. Karena kalau terlalu lama menunggu, jalan dan lingkungan ini akan cepat rusak,” ungkap Kang DS, sapaan akrab bupati.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan