JAKARTA – Selama Pandemi Pemerintah telah memberikan perhatian khusus kepada masyarakat, khususnya para perempuan dengan memberikan insenti dan stimulus bantuan bagi yang terdampak secara ekonomi.
Menurutnya, pemerintah memberikan insenti kepada pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), bantuan kepada PKL, perluasan penjamin kredit, dan tambahan subsidi bunga baik KUR maupun Non KUR.
Untuk mendukung peran wanita dan Ibu Rumah Tangga agar berwirausaha, Pemerintah juga memberikan skema KUR Super Mikro khusus bagi Ibu Rumah Tangga dan pekerja terkena PHK yang ingin berusaha.
‘’Ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan secara ekonomi,’’ujar Menko Airlangga.
Plafon KUR juga dinaikan sebanyak 2 kali. Pada 2021 plafon pertama untuk KUR sebesar Rp220 triliun menjadi Rp253 triliun dan terakhir ditingkatkan kembali menjadi Rp285 triliun.
Pemerintah juga memberikan, Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang telah dialokasikan sebesar 8,8 juta untuk pekerja di sektor non kritikal di PPKM level 3 dan 4.
‘’Masing-masing menerima Rp1 juta dan akan disalurkan dalam 5 tahap. Proses DIPA dari Program BSU senilai Rp8,78 triliun ini sudah selesai dilakukan dan telah dicairkan untuk 2,09 juta pekerja,’’tuturnya.
Pada Triwulan III-2021, BPUM ditargetkan dapat tersalurkan sebesar Rp 3,6 triliun kepada 3 juta peserta baru dan Bantuan PKL ditargetkan dapat tersalurkan sebesar Rp 1,2 triliun kepada 1 juta peserta baru.
Program bantuan PKL ini akan akan menjaga keberlangsungan usaha pedagang kaki lima dan warung yang tersebar di seluruh Indonesia.
Realisasi penyaluran BPUM hingga pertengahan Agustus lalu telah mencapai Rp14,21 triliun untuk 11,84 juta pelaku usaha mikro atau sebesar 92,52% dari total anggaran Rp15,36 triliun.
Airlangga menuturkan, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, jumlah pengusaha di Indonesia terus meningkat.
Bukan hanya jumlah pengusaha secara keseluruhan saja, tetapi jumlah wirausaha wanita di Indonesia juga terus meningkat.
Berdasarkan hasil riset Global Entrepreneurship Monitor, jumlah womenpreneur di Indonesia mencapai 14% dari total penduduk.
Sejalan dengan itu, survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga memperlihatkan bahwa lebih dari 60% UMKM di Indonesia dijalankan oleh perempuan atau sekitar 37 juta perempuan.