Oleh karena itu, jika alasan KIPI menjadi dasar orang masih memilah-milih vaksin, maka alasan tersebut rasanya menjadi kurang kuat. Terutama apabila dibandingkan dengan manfaat yang bisa diterima oleh seseorang yang menerima vaksin.
“Lihat saja dari sisi kesehatan. Saat ini apapun jenis vaksinnya, apalagi untuk masyarakat dewasa muda yang sehat tanpa masalah medis, ambil saja manfaatnya. Toh kalau gejala KIPI lebih banyak yang menerima manfaat dibanding yang mengalami gejala,” kata Erizon.
Vaksin Moderna dan Pfizer Baru Datang
Dalam dua bulan terakhir, Pemerintah menambah dua jenis vaksin COVID-19 yang masuk ke Indonesia. Yaitu vaksin Moderna di bulan Juli 2021 dan vaksin Pfizer di bulan Agustus 2021.
Kehadiran dua vaksin itu cukup membuat keriuhan di tengah masyarakat. Sebab tingkat efikasinya yang lebih tinggi dibanding tiga vaksin sebelumnya (Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm).
Sejumlah masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19 akhirnya berpendapat di media sosial lebih memilih vaksin asal Amerika Serikat. Karena merasa manfaat yang bisa didapatkan lebih tinggi.
Keputusan tersebut amat disayangkan. Karena menunda diri menerima vaksin COVID-19, seseorang semakin lama tidak memiliki proteksi dari dalam tubuh untuk melawan virus.
Kesimpulan
Dengan beragam alasan yang sudah diungkapkan dalam tulisan di atas, rasanya memilih- milih vaksin menjadi tidak tepat dilakukan di situasi ini.
Vaksin yang bisa didapatkan saat ini dan paling dekat dengan tempat anda tinggal merupakan vaksin yang telah teruji. Tentunya memiliki manfaat yang lebih banyak untuk masyarakat dan diri anda sendiri.
Oleh karena itu, jangan lagi memilih-milih vaksin. Segera terima vaksin agar kekebalan komunitas bisa tercipta dengan lebih cepat dan kita bisa mengendalikan pandemi COVID-19 dengan optimal.
Tentunya setelah menerima vaksin COVID-19, jangan sampai anda jemawa. Tetap terapkan protokol kesehatan setiap berkegiatan. Baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan sehingga proteksi diri dan lingkungan menjadi maksimal. (antaranews)
