KPAI Minta PTM Tidak Langsung Kejar Kurikulum Nasional

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) tidak langsung mengejar materi sesuai kurikulum nasional. Perlu ada strategi untuk pemberian materi tersebut.

“Karena PTM dan PJJ dilaksanakan beriringan, maka perlu ada pemetaan materi, kami mendorong bahwa materi itu dibagi guru-guru dengan sekolah ini membuat selain membuat pemetaan materi juga membuat modul,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam siaran YouTube KPAI, Selasa (31/8).

Materi dipetakan untuk memiliki beberapa tingkatan, dari yang mudah, sedang dan sulit. Materi yang sulit itu diberikan di PTM yang sedang dan mudah di PJJ dengan bantuan modul.

“Untuk yang PTM anak-anak bisa interaksi dengan gurunya, guru bisa menjelaskan, sehingga harus efektif betul memanfaatkan sehingga ancaman learning loss juga bisa dihindari karena anak-anak stres tidak bisa ikutin materi,” ujarnya. “Sementara PJJ perlu ditingkatkan kualitasnya, ini butuh peran Dinas Pendidikan dan Kemendikbudristek,” sambung Retno.

Selain itu, KPAI juga mendorong adanya 5 Siap. Hal ini menjadi dasar bagi pembukaan sekolah di Indonesia, yakni siap daerahnya, siap sekolahnya, siap gurunya siap orang tuanya dan siap anaknya.

“Jika salah satu dari 5 tersebut belum siap, ya jangan buka (sekolah) dulu. Contohnya dari hasil pengamatan kami adalah pakai masker, ada anak-anak nggak ada satupun cuci tangan, itu kami temukan. Lalu, kami pernah datang ke sekolah semua masker di dagu, gurunya dan anak murid pakai masker di dagu,” ungkap dia. (jawapos.com)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan