JAKARTA – Persoalan distribusi bantuan sosial (bansos) masih jadi polemik berkepanjangan. Sejumlah persoalan masih sering ditemukan. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya telah beberapa kali mengingatkan persoalan tersebut.
Selain merujuk temuan lapangan saat melakukan kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI bersama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini ke Kabupaten Bandung, Ace turut menyoroti temuan Risma mengenai dugaan monopoli beras bansos di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (28/8) lalu.
Dia mengatakan, bahwa pada implementasinya di lapangan, bansos masih diliputi banyak masalah. Mulai dari pendataan penerima bantuan, pengadaan, hingga distribusinya. “Terutama soal data ternyata masih ditemukan orang yang meninggal pun terdata sebagai penerima bantuan sosial, seperti yang kami temukan langsung di Bandung,” tutur Ace, Senin (30/8).
Ia melanjutkan, pengadaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang nilai komoditasnya di atas rata-rata dan kualitasnya tidak sesuai harapan juga masih kerap ditemukan. Dia meminta Kementerian Sosial segera menyelesaikan permasalahan bansos yang terus berlarut-larut dengan membenahi sistem yang selama ini ditemukan bermasalah.
“Segera selesaikan sistemnya. Kan masalahnya sudah jelas, sudah terlalu berlarut-larut soal bansos ini tidak diselesaikan,” tegas Ace.
Sementara itu, Ace mengatakan Komisi VIII DPR RI juga akan mengundang Himbara (Himpunan Bank-Bank Negara) yang ditugaskan untuk menyalurkan dana bantuan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) dalam waktu dekat. (Fin.co.id)