JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengaku, beberapa negara menolak tenaga kerja Indonesia (TKI), atau pekerja migran Indonesia (PMI) yang divaksinasi menggunakan vaksin Sinovac. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, hal itu membuat pemerintah mengupayakan agar calon PMI (CPMI) divaksinasi menggunakan produk lain, salah satunya AstraZeneca.
“Beberapa negara yang tidak bisa menerima vaksin Sinovac. Akhirnya kita usahakan melaksanakan di kantor itu terakhir dengan AstraZeneca. Kita menyesuaikan dengan kebutuhan negara penempatan,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (24/8).
Meskipun demikian, Ia menyebut, masih banyak calon pekerja migran Indonesia yang enggan divaksinasi. Sehingga, pihaknya membuat video terkait privilege di negara tujuan bagi mereka yang telah tervaksinasi. Hal itu dilakukan untuk menimbulkan minat bagi pekerja agar mau divaksin.
“Mereka itu juga banyak yang menolak vaksin. Jadi akhirnya saya bikin video meminta mereka benar-benar untuk datang, gratis vaksinnya dan ada privilege bagi mereka yang divaksin, di Taiwan, di Hongkong misalnya ada beberapa privilege yang diberikan kalau divaksin,” tuturnya.
Kemenaker mengimbau bagi para calon pekerja migran Indonesia agar bersedia divaksinasi sesuai dengan kebutuhan negara tujuan. Tujuannya untuk melindungi diri sendiri, dan keselamatan orang lain juga dari paparan Covid-19.
“Ini saya mengimbau terus kepada pekerja agar terus juga mau divaksin untuk kepentingan sekurang-kurangnya kepentingan dirinya, keselamatan dirinya, tentu keselamatan bagi orang lain,” pungkasnya. (jawapos.com)