NGAMPRAH – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat mengakui jika saat ini masyarakat sudah teramat jenuh lantaran tak diizinkan kemana-mana selama PPKM diterapkan.
Alhasil banyak wisatawan yang mulai berdatangan ke Bandung Barat terutama kawasan Lembang untuk menghilangkan penat dengan beragam agenda, mulai dari menginap ataupun hanya sekadar nongkrong.
“Pada prinsipnya masyarakat bisa dibilang ya dendam, karena mereka selama ini seolah-olah dikerem di rumah tidak boleh kemana-mana. Sekarang sudah saatnya mereka mencoba mengeksplor dan melihat suasana baru di luar rumah apakah itu dengan menginap di hotel atau ke tempat wisata,” ujar Kepala Disparbud KBB, Heri Partomo saat dihubungi, Rabu (25/8).
Heri juga tak menampik jika kunjungan masyarakat ke restoran dan penginapan di wilayah Bandung Barat terutama di kawasan Lembang mulai bertambah sedikit demi sedikit.
“Saat ini kunjungan wisatawan yang ke arah Bandung Barat, terutama ke tempat makan dan hotel mulai ramai karena sudah diizinkan boleh menginap dengan batasan 25 persen. Tapi kita pastikan kalau ke wisata masih belum karena belum buka,” tegas Heri.
Mengantisipasi terjadinya lonjakan pengunjung yang menghabiskan waktu akhir pekannya di penginapan dan restoran di Bandung Barat, pihaknya bekerjasama dengan Satgas Covid-19 melakukan pengawasan.
“Penginapan wajib ikut aturan karena pelaksanaan PPKM diawasi Satgas. Nanti disidak dan ditindak kalau ada pelanggaran. Kita tidak berharap COVID-19 ini terus berkembang lebih lama lagi. Mudah-mudahan segera selesai,” terangnya.
Heri mengatakan keputusan untuk membuka wisata di Bandung Barat perlu melibatkan Satgas Covid-19 yang dituangkan dalam Surat Edaran (SE). Sebab kebijakan tersebut dikembalikan ke pemerintah daerah.
“Kemarin rencana objek wisata dibuka lagi itu ada. Tapi nanti kebijakannya seperti apa perlu dilihat dulu. Kalau memang dimungkinkan untuk dibuka dengan ketentuan seperti apa, nanti disampaikan lagi,” jelasnya. (mg6)