Airlangga: Kolaborasi Kunci Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi

Airlangga mengatakan, pemerintah optimistis dapat mencapai angka pertumbuhan ekonomi di kisaran 3,7 hingga 4,5% pada 2021 dan di kisaran 5 hingga 5,5% di pada 2022.

Selain menyiapkan strategi kebijakan ekonomi yang tepat untuk memulihkan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan mempersiapkan pekerja Indonesia untuk bertransformasi secara digital.

Pemerintah juga meningkatkan alokasi anggaran PEN untuk tahun 2021 melalui refocusing anggaran.  Saat ini, anggaran PEN telah mencapai Rp 744,77 Triliun atau USD 51,3 Miliar.

Peran digitalisasi dalam industri manufaktur utama merupakan implementasi dari revolusi industri 4.0 yang akan meningkatkan ekspor, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi diatas 7%.

Pemerintah juga mendorong pengembangan UMKM agar pemulihan ekonomi dapat segera terwujud.

Selama pandemi, 40% dari pelaku usaha UMKM telah menggunakan jaringan marketplace atau memasarkan produknya secara online.

‘’Ini sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong transformasi digital untuk mempercepat inklusi keuangan bagi pelaku usaha UMKM,’’kata Airlangga.

Data Bank Indonesia menunjukkan, proyeksi nilai transaksi melalui e-commerce bahkan diperkirakan melonjak hingga 39,1% menjadi Rp 390 Triliun di tahun ini.

Hal ini disambut baik oleh pelaku usaha yang tergabung dalam US ABC yang juga mendorong kolaborasi dalam berbagai bidang.

Untuk mendukungnnya, pemerintah menyiapkan fasilitas infrastruktur pendukung untuk mempercepat transformasi digital melalui perluasan wilayah layanan 4G, pembangunan sejumlah data center di wilayah dan memulai proses implementasi teknologi 5G tahun depan.

“Pemerintah Indonesia sangat serius dalam mempersiapkan talenta digital yang sangat dibutuhkan dalam persaingan bisnis di masa depan.  Kami memperkirakan dibutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dalam waktu 15 tahun mendatang,” ungkap Airlangga.  (red)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan