JAKARTA – Selama masa pandemi Covid-19 mewarnai warna rambut ternyata juga menjadi salah satu tren yang diminati. Meskipun pembatasan sosial seringkali dilakukan untuk salon, namun minat masyarakat untuk mewarnai rambut tak surut. Paling tren saat ini adalah dengan teknik Balayage.
Sejumlah orang terutama kaum hawa merindukan rambutnya tertata rapi dan berwarna indah berkilau. Meskipun itu hanya secara virtual tentu tetap menjadi kebutuhan.
Kenapa banyak perempuan begitu menyukai teknik pewarnaan rambut Balayage? Dalam keterangan resmi L’Oréal teknik Balayage memberikan tampilan rambut yang perfectly blended dan cantik berkilau seperti terpapar sinar matahari. Keunggulan lainnya memberikan efek berdimensi sehingga membuat tampilan rambut lebih bervolume dan tidak flat.
Rangkaian warna Balayage yang beragam yakni Ash Blonde Balayage, Brunette Balayage, Ash Brown Balayage, Smokey Balayage hingga Lavender Balayage. Balayage mampu menghasilkan tampilan rambut yang berdimensi.
“Sebenarnya, adanya regulasi PPKM lebih baik di rumah saja, bisa menjadi alasan bagi banyak perempuan untuk tidak sering mengubah tampilan rambut mereka,” jelas Brand General Manager L’Oréal Professionnel Hendra Purjaka, dalam keterangan resmi, Selasa (24/8).
Namun ternyata menurut survei selama pandemi minat terhadap warna rambut naik sebesar 36 persen. Menurutnya perempuan senang mewarnai rambut dengan alasan untuk mengekspresikan dirinya, tampil lebih cantik dengan effortless, dan tampil trendy mengikuti warna rambut yang sedang tren.
Lalu warna apa yang paling favorit?
“Warna rambut brown dan brunette menjadi dua warna favorit karena dianggap paling cocok untuk warna kulit perempuan Indonesia,” katanya.
Menurut Hendra, banyak perempuan menginginkan teknik pewarnaan Balayage untuk rambut mereka. Hal ini terlihat dari kata Balayage yang menjadi trending topic dengan kenaikan 120 persen di kalangan konsumen Indonesia sejak tahun 2018.
“Ini menunjukkan bahwa walaupun di rumah saja, mengubah tampilan rambut masih menjadi keinginan banyak perempuan di Indonesia,” katanya. (jawapos)