BANDUNG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi, menanggapi perihal robohnya SDN Kerenceng di Sukabumi, Jawa Barat.
Dia mengimbau kepada seluruh pihak penyelenggara sekolah agar memanfaatkan anggaran yang bersumber dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Operasional Pendidikan (BOPD) untuk pemeliharaan bangunan bangunan sekolah.
“Karena itu termasuk dalam bagian rencana persiapan tatap muka. Jadi sekolah ini harus mempersiapkan sarana untuk rencana tatap muka maupun juga sarana untuk Pembelajaran Jarak Jauh,” ujarnya di Kota Bandung, Jumat(20/8).
Dia meminta pihak terkait agar segera menyelidiki peristiwa robohnya bangunan sekolah tersebut agar kejadian serupa tak terulang kembali.
“Penyebabnya karena apa, harus diselidiki apakah karena memang akibat bencana yang sifatnya alam atau karena memang karena lama tidak dipergunakan,” kata Dedi.
Sekedar informasi, bangunan SDN Kerenceng di Sukabumi ambruk lantaran diduga akibat cuaca buruk. Sekolah ini baru saja menyelenggarakan pembelajaran tatap muka beberapa hari sebelumnya setelah kebijakan PPKM dilonggarkan.
Lima ruang kelas mengalami rusak berat akibat peristiwa ini. Beberapa atap roboh dan menimpa tempat duduk maupun meja belajar yang ada di dalam ruangan kelas.
Akibat kejadian tersebut, pihak sekolah kemudian mencari solusi atas kejadian tersebut agar para siswa sekolah tetap dapat kembali belajar.
“Sudah ngobrol dengan komite, ada madrasah bisa dipakai karena aktifnya sore. Harapan saa anak harus tetap belajar. Mereka sedang semangat-semangatnya, jangan sampai anak-anak semangatnya turun lagi,” ujar Kepsek SDN Kerenceng Yusuf. (mg1)