SUMEDANG – Cucu Sunirman, 38, warga Dusun Pasirkaliki, RT14 RW12, Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang yang dikabarkan hilang kini telah pulang.
Diketahui sebelumnya, pada Sabtu (14/8) kemarin, sekiranya pukul 16.00 WIB, Cucu telah meminta izin kepada istrinya untuk pergi berkebun di daerah Bubuay.
Selain itu korban juga mengatakan kepada sang istri bahwa dirinya sekaligus berburu hewan, sehingga Cucu akan menginap di kebun miliknya selama satu malam.
Namun, Cucu tak kembali dan sempat dikabarkan hilang di dalam hutan.
Usai melakukan proses pencarian korban pada Rabu (18/8) kemarin, Cucu akhirnya telah ditemukan oleh petugas gabungan.
Saat Jabar Ekspres mengonfirmasi, Camat Sukasari, Agus Wahyudin membenarkan bahwa Cucu telah ditemukan.
“Saya dapat laporan, setelah kemarin ikut proses pencarian tadi ada kabar kalau pak Cucu sudah ditemukan,” ucap Agus di ruang kerjanya, Kamis (19/8).
Agus juga berujar, Cucu yang sebelumnya pergi berburu dan dikabarkan hilang selama lima hari itu masih dalam kondisi prima.
“Alhamdulillah dia (Cucu) saat ditemukan oleh tim gabungan dalam kondisi sehat, fisiknya terlihat baik-baik saja,” tutur Agus.
Sementara itu, Plt Kepala Desa Genteng, Ulis Ening menerangkan, Cucu ditemukan ketika tim gabungan tengah melakukan pencarian di sebuah saung.
“Ketemunya di saung kebun dia (Cucu), malahan bukan ditemukan tapi bertemu. Jadi pak Cucu mendatangi petugas,” kata Ulis kepada Jabar Ekspres di Sukasari.
Ulis menjelaskan, setelah lima hari dikabarkan hilang, Cucu justru masih terlihat segar tanpa ada luka di bagian tubuhnya.
“Ternyata dia ke Legok Jero daerah Lembang (Bandung). Selama itu, dia ada yang mengajak (makhluk halus) dan semua perbekalan senapan kantong dan lainnya disuruh dibuang,” ujar Ulis.
Ulis melanjutkan, selama Cucu berada di area hutan, dikabarkan bahwa dirinya ada yang menuntun dengan memanggil-manggil supaya cepat pulang.
“Katanya ada yang nuntun sampai ke saung di kebun kopi miliknya. Jadi dia enggak laper dan enggak cape, malah tidur juga enggak, perasaannya (Cucu) cuma satu hari (dalam hutan),” pungkas Ulis.
“Kondisinya memang bugar, cuma setelah benar-benar sadar pas bertemu di kebun kopi malah bilang ‘ada apa ini ramai-ramai?’,” tambahnya.