Anak Yatim Berpotensi Timbulkan Lost Generation, Menko PMK: Harus Dilindungi!

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengharuskan masyarakat untuk merekatkan persaudaraan, gotong royong dan kepedulian terhadap sesama.

Menurutnya, kondisi pandemi ini menguji semua untuk menjadi pribadi yang lebih sensitif terhadap persoalan sosial, serta ringan tangan untuk berbagi kepada siapapun yang membutuhkan.

“Secara fisik, Covid-19 mengharuskan kita untuk menjaga jarak. Namun secara sosial justru pandemi ini mewajibkan kita untuk saling merekatkan persaudaraan, bahu membahu, dan saling membantu yang kesulitan,” ungkap dia dalam keterangannya, Minggu (15/8).

Menurutnya, salah satu bentuk kepedulian yang bisa dilakukan adalah menyantuni dan membantu anak yatim. Apalagi, di masa pandemi ini, muncul banyak anak-anak yatim yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.

Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Sosial (Kemensos), saat ini tercatat ada sekitar empat juta anak yatim di Indonesia. Dari jumlah tersebut di antaranya merupakan korban dari pandemi Covid-19.

Kata Muhadjir, keberadaan anak yatim yang belum memiliki kemampuan menghidupi dirinya sendiri berpotensi menciptakan apa yang disebutnya the vicious circle of poverty atau lingkaran kemiskinan.

Karena itu, melindungi dan membantu anak yatim menjadi suatu keharusan untuk kita semua.

“Dalam Al-Quran, Allah SWT telah menekankan pentingnya kepedulian terhadap mereka yang yatim dan yang miskin,” ujarnya.

Perlindungan untuk anak yatim ini juga sudah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Untuk itu, pemerintah melalui Kemensos juga tengah menyiapkan mekanisme bantuan.

Mekanisme ini masih menjadi bahasan antara Kemensos dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Anak yatim juga berpotensi menimbulkan lost generation, artinya anak tidak tahu arah dan tujuan hidup serta bisa mengancam tumbuh kembang anak.

“Karena itu tugas kita bersama-sama untuk menghindari munculnya lost generation itu,” tuturnya.

(Jawapos.com)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan