Dampak PPKM, Penghasilan UMKM Terjun Hingga 80 Persen

“Sekarang pelaku UMKM banyak yang beralih kepada hal-hal yang bukan bidangnya. Diantaranya sebagai driver ojek online,” ujarnya.

Andri menuturkan, meski sekarang sudah dilonggarkan oleh pemerintah. Namun pelaku UMKM belum bisa memasukan karyawannya. Dia menyebut saat ini karyawan masih bergiliran masuk tanpa harus di PHK.

“Hal ini merupakan titik terberat para pelaku UMKM. Namun, banyak juga rekan-rekan yang sudah mengurangi karyawannya, pasalnya sudah tidak sanggup untuk membayar gaji karyawan, karena penghasilan sudah drop hingga 80 persen,” ungkapnya.

Upaya untuk membangkitkan UMKM, pihaknya akan memasarkan produk-produk tersebut serta UMKM yang dibawah naungan HIPPI akan di bantu juga dari sisi penjualan onlinenya. Pihaknya juga, sedang mendorong agar produk UMKM ada di galeri DPR RI.

“Saat ini, yang dibutuhkan UMKM bukan hanya pelatihan-pelatihan namun membutuhkan bantuan memasarkan produknya,” kata Andri.

Andri mengaku, bukan hanya UMKM yang saat ini sedang keteteran, bahkan pengelola wisata di Kabupaten Bandung sudah banyak yang mengibarkan bendera putih karena sudah menyerah.

“Maksudnya menyerah ini karena mereka bingung mau mamasukan karyawan juga tidak ada pengunjungnya, ditambah beban untuk gaji karyawan, lama-lama bisa bangkrut,” jelasnya.

“Kita juga akan mendorong membantu memasarkan produk UMKM, dan membantu membuka ruang-ruang celah memasarkan UMKM dan menarik investor yang berani berinvestasi di kabupaten Bandung, hal ini juga untuk membantu program pemerintah kedepan,” paparnya.

Andri mengatakan, hari ini HIPPI Kabupaten Bandung bersama Polda Jawa Barat memberikan makanan kepada UMKM yang masih berjualan, seperti tukang batagor, dan pedagang lainnya yang ada di Kabupaten Bandung.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa membantu para UMKM dan bantuan ini pun akan terus dilakukan selama PPKM level 4,” tandasnya. (Yul)

Tinggalkan Balasan