Dampak PPKM, Penghasilan UMKM Terjun Hingga 80 Persen

SOREANG – Semenjak Pandemi Covid-19, banyak pengetatan dan pelonggaran aturan. Kini sejak 12 Juli 2021, pemerintah melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Hingga saat ini, Kabupaten Bandung masih diberlakukan PPKM level 4.

Dibalik problematik dan polemik tersebut, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) paling berdampak efeknya. Tak sedikit pula dari mereka yang mengalami kerugian omzet yang terjun hingga 80 persen.

Padahal di lain sisi, UMKM ini diharapkan sebagai roda pendorong pemulihan ekonomi dan menyerap angka pengangguran.

Ketua Umum HIPPI Kabupaten Bandung, Andri Juwandi mengungkapkan, saat ini kondisi UMKM sangat menghawatirkan, karena kondisi PPKM terus diperpanjang secara bertahap, sehingga pelaku UMKM yang ingin menjalankan usaha pun tidak ada kejelasan, karena kondisi belum normal.

“Keluhan dari para UMKM, kondisi saat ini tak menentu, sehingga apabila produksi pun takut tidak ada yang beli. Oleh karena itu, saat ini mereka sudah makan uang tabungan dan aset. Selain itu, terkait bantuan pun belum merata, ada yang sudah mendapatkan dan ada juga yang belum pernah mendapatkan sama sekali,” kata Andri saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Jumat (13/8).

Andri berharap kepada pihak pemerintah, agar lebih jeli melihat dari sisi ekonomi khususnya para pedagang yang terdampak.

“Hanya sektor-sektor tertentu saja yang sekarang melejit, seperti bidang kesehatan dan bidang logistik. Namun, UMKM kabupaten Bandung kebanyakan membuat makanan olahan yang saat ini tidak ada pembelinya, apalagi disimpan di toko oleh-oleh, dan mal yang saat ini pun masih tutup,” kata Andri.

Sedangkan di Kabupaten Bandung, lanjut Andri, belum memiliki sentral penjualan oleh-oleh, sehingga, UMKM kabupaten Bandung belum memiliki wadah.

“Ini harus menjadi perhatian lebih untuk pemerintah agar memperhatikan UMKM. Meski sudah ada yang mendapatkan bantuan dari pemerintah, namun itu pun belum bisa memulihkan karena marketnya tidak ada. UMKM saat ini serba sulit dengan kondisi pandemi yang belum jelas selesai nya sampai kapan,” jelasnya.

Pelaku UMKM di Kabupaten Bandung, turun omzetnya sangat drastis hingga 80 persen. Bahkan pelaku UMKM ada yang sampai banting stir menjadi pengemudi grab dan ojek.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan