Covid-19 Melandai di Kota Cimahi, Berkat PPKM Darurat-Level 4?

CIMAHI – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga Level 4 di Kota Cimahi nampaknya berbuah hasil. Sebab kasus Covid-19 di kota mungil ini cenderung terus mengalami penurunan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, jumlah warga Kota Cimahi yang masih terkonfirmasi positif Covid-19 tersisa 526 orang atau 4,18 persen dari total kasus yang mencapai 12.575 orang sejak tahun 2020.

Angka kesembuhan pun terus bertambah. Tercatat sudah ada 11.829 orang atau 94,7 persen warga Kota Cimahi yang sembuh dari virus korona. Sementara kasus meninggal ada 220 orang atau 1,75 persen dari total kasus keseluruhan.

“Angka kesembuhannya memang tinggi, yang dirawat di rumah sakit berkurang. Artinya yang gejala berat dan sedang bekurang,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Reri Marliah saat dihubungi, Jumat (13/8).

Reri mengungkapkan untuk keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Cimahi terus mengalami penurunan. Terkini, BOR dari seluruh rumah sakit rujukan hanya 45 persen.

“Bor terbaru ada 45 persen. Setiap harinya mengalami penurunan,” ucapnya.

Dirinya melanjutkan, penurunan kasus Covid-19 di Kota Cimahi merupakan buah hasil kerja sama semua pihak terkait, yang secara bahu-membahu terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19.

Termasuk ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat-Level 4 diterapkan sejak 3 Juli dan akan berlangsung hingga 16 Agustus mendatang. Saat ini, Kota Cimahi masih berada di Level 4 PPKM meski sudah masuk zona oranye.

“Sejauh ini PPKM cukup efektif dan berpengaruh dalam penaganan Covid-19 di Cimahi,” ujar Reri.

Agar penularan Covid-19 semakin terkendali, pihaknya terus menggenjot vaksinasi untuk masyarakat Kota Cimahi. Pihaknya menargetkan hingga Desember nanti 70 persen warga Kota Cimahi sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

“Kemudian kita juga selalu mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Penularan virusnya masih terjadi,” imbuh Reri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan