Kontak Erat Pasien COVID-19 Bakal Dilacak Ribuan Relawan

CIMAHI – Sebanyak 1.700 orang relawan dari Tim penggerak PKK, Posyandu, Posbindu, Karang Taruna, tingkat RT dan RW di setiap kelurahan dikerahkan untuk melakukan tracing atau pelacakan kontak erat pasien COVID-19.

Pelibatan relawan dari kalangan masyarakat tersebut menindaklanjuti program dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang juga melibatkan tim penggerak PKK dan Pramuka untuk melakukan percepatan tracing kontak erat.

“Untuk tracing kasus covid di Cimahi kita sudah mendata sebanyak 1700 orang relawan. Semuanya sudah terdata di PKK,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Cimahi Muhamad Dwihadi Isnalini kepada, Kamis (29/7).

Dirinya menjelaslan, tugas relawan tracer yang direkrut tersebut sebatas mencari kontak erat dari pasien positif COVID-19 berdasarkan hasil PCR. Lalu untuk melakukan edukasi terhadap mereka yang diarahkan melakukan isolasi mandiri.

“Jadi mencari kontak erat, itu tugas mereka. Nanti kontak eratnya diserahkan dan dilaporkan ke nakes di puskesmas. Jadi enggak sampai melakukan tes antigen,” jelas Dwi.

Selain merekrut relawan, pihaknya juga menyiapkan sebanyak 63 orang tracer dari Puskesmas dan kelurahan. Nantinya mereka akan fokus pada pelaksanaan tes COVID-19 terhadap kontak erat.

“Tapi tugasnya beda dengan yang relawan PKK. Mereka ini yang akan testing COVID-19 terhadap kontak erat yang dilaporkan tracer PKK,” jelas Dwi.

Dwi mengatakan sejauh ini pelaksanaan tracing, testing, serta vaksinasi COVID-19 di Kota Cimahi berjalan sesuai target yang dicanangkan, meskipun beban tenaga kesehatan bertambah.

“Dengan dua beban yang dicanangkan Pemprov Jabar soal vaksinasi dan testing harian, alhamdulillah tidak terganggu dan sejauh ini berjalan lancar. Target tes harian dan vaksinasi tercapai. Misalnya untuk vaksinasi itu 300 per puskesmas. Kalau untuk tracing itu 15 orang dari setiap pasien yang positif. Semuanya tercapai juga,” pungkas Dwi.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua TP PKK Kota Cimahi, Midjiyatiningsih mengatakan, sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada acara Hari Kesatuan Gerak PKK dan pembukaan Rakerda Tim Penggerak PKK Propinsi Jawa Barat, harus ada relawan tracer minimal 1 orang di tiap RT, dimana relawan tracer ini akan melakukan pelacakan kontak, dengan tujuan untuk memutus mata rantai penularan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan