CIMAHI – Di tengah wabah Covid-19, masyarakat tetap diminta waspada terhadap bahaya Demam Berdarah Dangue (DBD). Apalagi saat ini kerap turun hujan yang bisa memicu perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
Dengan penambahan kasus baru tersebut, total sudah ada 50 orang warga Kota Cimahi yang terkena virus dangue, yang terdata sejak Januari 2021. Empat orang di antaranya meninggal dunia.
“Untuk kasusnya memang tidak tinggi, tapi memang fatality rate-nya naik. Sudah 4 pasien yang meninggal,” kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurahkman, melalui staffnya Eka Febriana saat dihubungi, Minggu (25/7).
Teranyar, ada empat warga di satu wilayah yang terinfeksi DBD. Keempat orang tersebut berasal dari RT 04/19, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Bahkan tiga orang di antaranya tinggal di satu rumah, sementara satu lagi berbeda rumah. Tiga orang usia dewasa dan satu anak.
“Iya ada 4 temuan kasus baru DBD. 3 di satu rumah, 1 lagi beda KK (Kepala Keluarga),” terang Eka.
Untuk mengantisipasi penyebaran kasus DBD di wilayah tersebut, petugas Dinas Kesehatan Kota Cimahi melakukan fogging pada Sabtu (24/7), untuk memberantas nyamuk penyebar virus dangue yakni Aedes Aegypti.
Menurutnya, angka kematian akibat sengatan nyamuk Aedes Aegypti itu menyamai jumlah tahun lalu, dimana sepanjang tahun 2020 ada empat pasien meninggal.
Dikatakan Eka, secara tidak langsung COVID-19 menjadi penyebabnya. Pasalnya, virus tersebut membuat orang tua ragu membawa anaknya ke fasilitas kesehatan. Mereka takut anaknya terkena COVID-19.
“Orang tua ragu membawa anaknya karena takut Covid. jadi dibawa ke rumah sakit setelah gejalanya memburuk, padahal ternyata DBD. Ada juga yang punya penyakit penyerta,” ungkap Eka.
Kasus ini, kata Eka, tentunya harus menjadi pembelajaran bagi semua orang tua. Dimana ketika anak sudah merasakan gejala DBD seperti demam, mual dan sebagainya untuk segera membawanya ke fasilitas kesehatan.
“Jadi jangan sampai ketika anaknya sudah memburuk baru dibawa ke fasilitas kesehatan. Dari awal harus segera diperiksakan,” imbuh Eka.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, lanjut Eka, bukan hanya virus korona yang mesti diwaspadai. Masyarakat tetap diminta waspada terhadap DBD. Apalagi, Kota Cimahi merupakan daerah endemis DBD, yang artinya selalu ada temuan setiap tahunnya.