Studi di AS Mengungkap hal ini, seperti disampaikan oleh Yougov yang bekerjasama dengan The Economist terkait vaksin covid-19, seperti dilansir dari Liputan6.
Diketahui bahwa 1 dari 5 warga Amerika Serikat (AS) ternyata percaya adanya mikrochip di dalam vaksin covid-19.
Perihal umur warga yang mempercayai ada mikrochip di dalam vaksin covid-19 berada pada rentang 30 hingga 44 tahun. Dalam rentang usia tersebut, sekitar 7 persen meyakini isu tersebut benar, 20 persen menjawab ‘mungkin benar‘ teradapat mikrochip di dalam vaksin covid-19.
Sementara hanya kurang dari orang yang disurvei atau 46 persen yang mengatakan adanya mikrochip dalam vaksin ‘mungkin tidak benar’.
Adanya teori konspirasi yang menyebut vaksin covid-19 merupakan alat yang ditanamkan mikrochip, telah menyebar ke hampir seluruh dunia. Faktanya, tidak pernah ada bukti yang valid perihal berita hoaks tersebut.
“Kekuatan terbesar dari teori konspirasi adalah mereka bisa memberikan jawaban yang cepat. Selain itu mereka juga gampang menunjuk seseorang untuk disalahkan,” ujar Dr Geoffrey Dancey, ahli dalam teori konspirasi, seperti dilansir dari liputan6 yang melansir dari Insider.
“Teori Konspirasi muncul selama masa ketidakpastian atau saat kita kesulitan mencari jawaban untuk hal-hal yang tidak bisa dijelaskan.”
Jadi, sebaiknya kita mengecek terlebih dahulu akan kebenaran sesuatu, apakah itu hoaks atau benar? (pasundanekpres)