Covid-19 Varian Delta Mendominasi Dunia, yang Belum Vaksin Lebih Rentan

Ilustrasi - Petugas COVID-19 berjalan di sepanjang Regent Street di London (7/6/2021). Inggris mengalami lonjakan kasus virus corona, yang menurut para ilmuwan didorong oleh orang-orang muda yang belum divaksinasi, bersama dengan penyebaran cepat varian Delta. ANTARA/Vuk Valcic / SOPA Images/Sipa US via Reuters Connect/pri.
Ilustrasi - Petugas COVID-19 berjalan di sepanjang Regent Street di London (7/6/2021). Inggris mengalami lonjakan kasus virus corona, yang menurut para ilmuwan didorong oleh orang-orang muda yang belum divaksinasi, bersama dengan penyebaran cepat varian Delta. ANTARA/Vuk Valcic / SOPA Images/Sipa US via Reuters Connect/pri.
0 Komentar

AS  –  COVID-19 varian Delta kini mendominasi dunia, dibarengi dengan lonjakan kematian di seluruh Amerika Serikat. Hampir semuanya berasal dari kalangan orang yang tidak divaksin, kata pejabat AS pada Jumat (16/7).

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) Rochelle Walensky saat acara jumpa pers mengungkapkan bahwa kasus COVID-19 di AS meningkat 70 persen selama sepekan sebelumnya dan kematian naik 26 persen.Wabah terjadi di sebagian wilayah dengan tingkat vaksinasi yang rendah, kata CDC.

Berdasarkan data CDC, jumlah rata-rata sepekan terkait infeksi harian kini lebih dari 26.000 kasus, jauh lebih tinggi dari sekitar 11.000 kasus pada Juni.

“Ini menjadi pandemi bagi mereka yang tidak divaksin,” katanya.

Baca Juga:Banyak Kendaraan Terparkir Liar, Ini yang Dilakukan Petugas Dishub dan Satlantas Polrestabes BandungImbas Final Euro 2020, Restoran Italia di Inggris Sepi Pengunjung

Ia menambahkan bahwa 97 persen orang yang masuk rumah sakit karena COVID-19 adalah mereka yang belum divaksin.

Walensky mengatakan bahwa semakin banyak daerah di seluruh AS kini menunjukkan risiko transmisi COVID-19 yang tinggi. Perkembangan itu memutarbalikkan penurunan risiko transmisi dalam beberapa bulan terakhir.

Sekitar satu dari lima kasus baru terjadi di Florida, menurut koordinator tanggap COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients.

Covid-19 Varian Delta Sudah Terdeteksi di 100 Negara

Varian Delta, yang secara signifikan sangat menular dibandingkan COVID-19 versi asli, telah terdeteksi di sekitar 100 negara secara global dan kini menjadi varian dominan di seluruh dunia, kata pakar penyakit menular AS Anthony Fauci.

“Kita sedang berhadapan dengan varian COVID-19 yang mengerikan,” kata Fauci selama pembicaraan melalui telepon.

Walensky mendesak warga Amerika yang belum divaksin agar menerima suntikan COVID-19. Ia juga mengklaim bahwa vaksin buatan Pfizer dan Moderna terbukti ampuh melawan varian Delta.

Menurut Walensky, masyarakat harus menerima dosis kedua vaksin, bahkan jika mereka telah melewati batas waktu penerimaan.

Baca Juga:Terapkan Sekolah Merdeka dengan Sistem Blended LearningMengaku Ingin Tinggal di Jepang, Atlet Ini Kabur dari Kamp Pelatihan Pra-Olimpiade Tokyo

Sekitar lima juta orang di AS telah mendapatkan vaksinasi dalam 10 hari terakhir, kata Zients. Termasuk banyak di negara bagian yang sejauh ini memiliki tingkat vaksinasi yang rendah.

Ia menambahkan bahwa AS memiliki vaksin yang cukup untuk dijadikan dosis penguat, namun otoritas masih berupaya menentukan apakah dosis ketiga tersebut memang diperlukan. (antaranews)

0 Komentar