MEDIA POLANDIA menyebut bahwa wajar Egy Maulana Vikri memilih hengkang dari Lechia Gdansk.
Pasalnya, secara performa dan kesempatan bermain, Egy jauh dari kata cukup.
Bagaimana Egy bisa menunjukkan kemampuannya, jika dia hanya bermain sepuluh kali dalam tiga tahun kontraknya di sana.
Selain itu, jumlah menit bermainnya pun tak lebih dari 133 menit, sangat jauh dari harapan saat dia datang ke Polandia.
Trojmiasto.pl dalam laporannya menyebut dua pemain muda yang dimiliki oleh Lechia Gdansk akan habis kontraknya pada 30 Juni, yakni Egy dan Mateusz Zukowski.
Mereka menilai, Zukowski layak diperpanjang, sementara untuk Egy karena punya masalah jam terbang, maka sudah selayaknya tak perlu diberi kontrak baru.
“Di akhir bulan, kontrak untuk dua pemain (muda) yakni Egy Maulana Vikri dan Mateusz Zukowski berakhir. Karena pemain Indonesia bermasalah dengan jam terbang, hanya tampil dalam sepuluh laga selama tiga tahun di Gdansk, maka Zukowski seharusnya mendapat kontrak baru,” bunyi tulisan media lokal itu.
Sementara itu, ayah angkat Egy, Subagja Suihan, dalam akun Instagram @binasentra_fa, yang merupakan SSB miliknya itu memamerkan foto sedang duduk bersama Egy. Dia juga memberikan komentar bahwa dia akan main ke asrama pemain Binasentra.
“Mumpung masih di Indonesia, ngobrol di rumah Egy bahas masa depan setelah habis masa kontrak di Lechia. Tunggu tanggal mainnya di Eropa Timur, akan singgah main di sana. Doakan,” bunyi penggalan komentar di situs tersebut.
Saat dikonfirmasi, Agen Egy Maulana Vikri, Dusan Bogdanovic menyebut itu tidak benar dan hanya rumor.
Bahkan, dia mengaku sudah melakukan komunikasi langsung dengan Subagja.
“Itu hanya rumor, tidak benar. Banyak rumor di Instagram. Saya juga sudah bilang Pak Bagja, nanti kalau sudah pasti, akan saya kabari,” tegas Dusan. (dkk/jpnn)