JAKARTA – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menduga, pelaksanaan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) merupakan operasi intelijen untuk menyingkirkan para pegawai yang dinilai berintegritas.
Terlebih kini terdapat 51 orang yang akan diberhentikan dari 75 pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat TWK. Sementara 24 pegawai KPK lainnya akan mengikuti tes ulang.
“Kalau ini adalah suatu operasi intelijen,” kata Novel dalam diskusi daring, Kamis (24/6).
Novel lantas mempertanyakan, pihak-pihak yang mengorder agar para pegawai yang bekerja secara profesional dipecat dari KPK. Menurut Novel, alih status pegawai KPK seharusnya hanya beralih statusnya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan untuk baru mendapftar, apalagi untuk naik jabatan.
“Kami di KPK tidak sedang untuk naik pangkat, tidak ganggu jabatan,” tegas Novel.
Novel pun mempertanyakan, pihak-pihak yang justru melakukan profiling terhadap para pegawai KPK secara mendalam. Terlebih kediaman pegawai KPK juga turut didatangi.
“Saya sering mengikuti suatu proses seleksi yang di sana ada assessment dan nggak ada namanya assessment atau atau tes apapun itu ada profile,” ucap Novel.
Novel Baswedan Pertanyakan TWK
Novel yang kerap kali menangani perkara-perkara besar di KPK ini lantas juga mempertanyakan, terkait operasi intelijen yang justru ingin menyingkirkan para pegawai KPK. Dia pun menyesalkan terjadinya hal ini.
“Saya khawatir kongkalingkong yang luar biasa. Kalau memang itu operasi intelijen, maka apakah boleh ada operasi intelijen yang dilakukan untuk menyingkirkan orang-orang yang bekerja baik. Ini yang berbahaya dan saya kira ini nggak boleh dibiarkan,” papar Novel.
Dia lantas tak menginginkan, tindakan ini terjadi pada lembaga maupun kementerian lain. Pihak-pihak yang bekerja profesional justru khawatir disingkirkan.
“Kita khawatir ke depan orang-orang baik di tempat-tempat lain. Di Kementerian atau lembaga lain atau situasi tertentu itu akan diperlakukan sama oleh orang-orang yang punya kepentingan seperti ini. Ini yang berbahaya,” pungkas Novel.
Sebelumnya, Novel Baswedan bersama perwakilan 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan akibat tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) tersebut melaporkan Dewas KPK Indriyanto Seno Adji yang diduga telah melakukan pelanggaran etik sebagai anggota Dewas, berupa turut serta dalam kegiatan operasional. (jawapos)